Jika Stok Kurang, Pemerintah Akan Impor 2 Juta Ton Beras dari Thailand

Ferrika Lukmana Sari
19 Februari 2024, 06:10
Pekerja mengangkat beras Bulog di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan stok beras nasional cukup untuk menghadapi bulan puasa Ramadhan yang jatuh pada bulan Maret hingga April 2024.
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Pekerja mengangkat beras Bulog di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan stok beras nasional cukup untuk menghadapi bulan puasa Ramadhan yang jatuh pada bulan Maret hingga April 2024.
Button AI Summarize

Rencana pemerintah untuk impor beras masih berlanjut. Badan Pangan Nasional (Bapanas) bahkan menyatakan, bahwa pemerintah akan mengimpor beras dari Thailand sebanyak dua juta ton jika produksi dalam negeri kurang.

Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy mengatakan, rencana impor beras dari Thailand tersebut untuk menanggulangi harga bahan pokok yang makin tinggi.

"Ini bisa jadi [langkah] antisipasi melalui rakornas dan ratas, tentunya dengan persetujuan presiden dan menteri. Tahun lalu, 2,8 juta ton, tahun ini rencananya 2 juta ton, tetapi kalau misalnya produksi dalam negeri cukup berarti impor itu tidak jadi," kata Sarwo dikutip dari Antara, Senin (19/2).

Terkait dengan tingginya harga beras di pasaran dalam beberapa waktu terakhir, Sarwo menyebut hal tersebut disebabkan oleh tingginya ongkos produksi, hingga dampak cuaca el nino 2023 yang membuat waktu tanam mundur.

"Pertama, memang ongkos produksinya naik, di pupuknya [harganya] naik, kemarin dampak dari el nino kekeringan, kemudian air juga kurang, panennya berkurang, sehingga hasilnya berkurang, otomatis harga naik," ujar Sarwo.

Sarwo juga menegaskan, bahwa kenaikan harga beras ini tidak ada kaitanya dengan waktu yang menjelang ramadan, tetapi memang dampak waktu tanam mundur dan cuaca el nino.

"Enggak, karena memang waktu tanam kita mundur, sehingga waktu panen kita juga mundur. Itu sebagai konsekuensi itu dari adanya el nino," kata dia.

Disinggung terkait adanya potensi penimbunan beras karena harga sedang tinggi, Bapanas menjelaskan tidak ada penimbunan dan diharapkan dalam waktu dekat harga beras bisa normal kembali. "Sampai saat ini belum. Jadi masih berjalan normal, sehingga mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa normal," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...