Ubah Rute 46 Penerbangan Pulang Jamaah Haji, Garuda Tanggung Akomodasi
PT Garuda Indonesia mengubah rute penerbangan 46 kelompok terbang jamaah haji Indonesia yang seharusnya pulang dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah menjadi melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. BUMN penerbangan ini memastikan akan menanggung tambahan akomodasi jamaah haji yang timbul akibat perubahan rute ini.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada jamaah haji yang terdampak atas penyesuaian jadwal penerbangan pada fase pemulangan ini, termasuk kepada berbagai stakeholder layanan haji utamanya Kementerian Agama RI," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Jakarta, Kamis (27/7), seperti dikutip dari Antara.
Ia menyampaikan, pihaknya terus melakukan berbagai improvement aspek operasional guna memastikan aspek ketepatan waktu layanan penerbangan haji senantiasa terjaga. Namun, ia tak memungkiri terdapat beberapa catatan krusial keterlambatan penerbangan pada keberangkatan sejumlah kloter menuju tanah air.
Garuda Indonesia juga menyampaikan permohonan maaf karena tidak memberikan jawaban dan tanggapan mengenai berita yang muncul di publik dan media.
"Karena kami berupaya untuk meminimalkan polemik berkepanjangan tersebut dan kami akan lebih memfokuskan diri dalam memastikan percepatan corective actions berjalan dengan lancar," kata Irfan.
Irfan menjelaskan, penerbangan haji merupakan operasional penerbangan yang kompleks. Oleh karena itu Garuda Indonesia sebenarnya telah melaksanakan koordinasi bersama pemangku kepentingan pelaksanaan haji sejak jauh hari.
Namun demikian, otoritas bandara menyebut 68 slot penerbangan tidak dapat dipenuhi sesuai permintaan Garuda Indonesia mengingat ada perubahan kebijakan pengaturan slot di bandara Arab Saudi. Namun setelah negosiasi, perubahan hanya perlu dilakukan pada 46 slot penerbangan.
Terkait dengan dampak dari penyesuaian jadwal tersebut, Garuda Indonesia memastikan bahwa perusahaan berkomitmen untuk bertanggung jawab dengan menyiapkan fasilitas tambahan berupa akomodasi, makanan dan transportasi yang seluruh biayanya akan ditanggung oleh Garuda Indonesia.
"Kami pastikan bahwa hingga saat ini Garuda Indonesia terus melaksanakan diskusi dan komunikasi dengan 'stakeholders' penerbangan haji termasuk Kementerian Agama dan GACA untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan pemulangan jamaah haji ke tanah air hingga 21 Juli 2024," kata Irfan.
Pergerakan jemaah haji Indonesia terbagi dalam dua gelombang. Pertama, jemaah haji dari Tanah Air mendarat di Bandara AMAA Madinah, lalu ke Madinah, Makkah, baru pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.
Kedua, jemaah haji dari Tanah Air mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, lalu ke Makkah, Madinah, baru pulang melalui Bandara AMAA Madinah.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid sebelumnya menjelaskan, Garuda Indonesia gagal menyediakan slot time di Bandara Jeddah. Akibatnya ada perubahan slot time kepulangan untuk 46 kloter gelombang pertama yang seharusnya melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, menjadi melalui bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
"Perubahan slot time tersebut, dampaknya sangat merepotkan," ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Makkah, Senin (24/6/2024).