Menperin Beberkan Pentingnya Pintu Masuk Barang Impor Pindah dari Jawa

Andi M. Arief
19 Juli 2024, 16:38
impor, impor ilegal, pintu masuk impor, update me
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Ilustrsi. Badan Pusat Statistik mendata, mayoritas perputaran barang dan perekonomian masih terjadi di Pulau Jawa atau 57,05% dari struktur perekonomian nasional.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pemerintah mengkaji kemungkinan untuk memindahkan pintu masuk tujuh barang impor ke Indonesia Timur. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menilai, langkah ini tak hanya untuk mencegah impor ilegal tetapi juga dapat mendorong ekonomi Indonesia timur.  

Tujuh moditas yang dimaksud adalah tekstil, keramik, alas kaki, pakaian jadi, kosmetika, elektronika, dan pakaian jadi lainnya.

Agus mengusulkan pintu masuk tujuh komoditas impor tersebut dipindahkan dari Pulau Jawa menjadi Pelabuhan Bitung di Manado dan Pelabuhan Sorong di Papua Barat. Menurutnya, kebijakan tersebut akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Sorong dan Bitung.  

"Kesiapan semua infrastruktur dan sumber daya manusia untuk menyiapkan usulan tersebut merupakan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan," kata Agus di kantornya, Jumat (19/7).

Mayoritas barang impor kini masuk ke dalam negeri melalui dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjung Priok di DKI Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak di Jawa Timur. Pemindahan pintu masuk tujuh barang impor tersebut akan meringankan beban di dua pelabuhan tersebut.

Agus juga berargumen pemindahan pintu masuk tujuh barang impor akan memicu pertumbuhan industri pelayaran di dalam negeri. Ini karena sebagian besar tujuh barang impor tersebut akan tetap dikonsumsi oleh masyarakat di Pulau Jawa.

Badan Pusat Statistik mendata, mayoritas perputaran barang dan perekonomian masih terjadi di Pulau Jawa atau 57,05% dari struktur perekonomian nasional. Pada saat yang sama, Agus menemukan bahwa pemindahan barang melalui jalur laut nasional hanya bisa dilakukan perusahaan pelayaran lokal.

"Syukur-syukur bisa merembet menjadi membantu menumbuhkan industri perkapalan di Indonesia. Jadi, efek berganda pemindahan pintu masuk tujuh barang impor tersebut besar sekali," katanya.

Senada, Menteri perdagangan Zulkifli Hasan berencana memindahkan pelabuhan pintu masuk impor khusus tujuh komoditas tersebut ke bagian timur Indonesia. Namun, ia menekankan pemindahan tersebut hanya akan dilakukan jika pelabuhan tujuan impor di Pulau Jawa sudah kelebihan kapasitas.

Zulhas berniat menetapkan Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai tolak ukur implementasi pemindahan tersebut. Ia mengaku akan mengusulkan rencana tersebut pada rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan.

"Pelabuhan pintu masuk barang impor tidak hanya ada di Pulau Jawa, ada di Makassar, Bitung, hingga Sorong," kata Zulhas di kantornya, Jumat (19/7).

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...