Pengalaman di TNI, Waidrut Baru Bulog Amankan Program Makan Bergizi Gratis

Andi M. Arief
12 September 2024, 18:12
beras bulog, wadirut bulog, makanan bergizi gratis
ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/Spt.
Pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Bulog Baru (GBB) Sidomulyo, Kota Bengkulu, Bengkulu, Jumat (26/4/2024). Berdasarkan data Perum Bulog Kanwil Bengkulu stok beras saat ini mencapai 5.179 ton sedangkan secara nasional total stok beras Perum Bulog mencapai 1,457 juta ton.
Button AI Summarize

Perum Bulog menyatakan akan mendukung program Makan Bergizi Gratis yang dimulai tahun depan dengan memastikan pasokan beras nasional aman. Bulog kini memiliki tambahan direksi dengan jabatan baru, yakni Wakil Direktur Utama yang ditempati oleh Marga Taufiq.

Direktur Utama Bulog Wahyu Suparyono mengatakan, tugas utama Wakil Direktur Utama Bulog adalah penyerapan beras di dalam negeri. Menurutnya, tugas tersebut sesuai dengan pengalamannya dalam program Serap Gabah Petani atau Sergap pada 2017.

"Beliau sangat punya pengalaman di TNI Angkatan Darat dalam program Sergap. Jadi, Marga Taufiq ini jenderal yang mengerti kadar air dan butir pecah pada beras," kata Wahyu di Gedung DPR, Kamis (12/9)

Wahyu menjelaskan, penyerapan beras lokal penting untuk menjaga cadangan beras di dalam negeri. Wahyu menilai panen jangka pendek pada Agustus-Oktober 2024 ini menjadi momen penyerapan beras lokal.

Bulog  sebelumnya memproyeksi, hanya dapat menyerap beras lokal sejumlah 200.000 ton pada Agustus-Oktober 2024. Pada periode yang sama, produksi beras nasional diproyeksikan surplus hingga 1 juta ton.

Total serapan Bulog dari dalam negeri hanya dapat mencapai 1,03 juta ton tahun ini. Angka tersebut sudah termasuk penugasan pemerintah untuk menyerap 600.000 ton beras lokal sepanjang 2024.

"Kekuatan kami ada di sisi ketersediaan stok beras dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis. Momen penyerapan ini penting, baik iut posisi panen jangka pendek di dalam negeri maupun beras dari sumber lain," katanya.

Pembelian beras oleh Bulog dibatasi oleh Harga Pembelian Pemerintah senilai Rp 11.000 per kilogram. Adapun, harga beras di tingkat penggilingan kini telah mencapai Rp 12.000 per kg. Kondisi ini membuat Bulog tak bisa menyerap beras dalam jumlah besar. 

Bulog sebenarnya dapat menyerap beras lokal dalam bentuk gabah di tingkat petani. Akan tetapi, langkah tersebut akhirnya dapat menggenjot kompetisi di tingkat penggilingan padi yang akhirnya meningkatkan harga beras di tingkat konsumen.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...