Kementan Masih Fokus Kembangkan CPO untuk Program Biodiesel B35 dan B40


Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa pemerintah belum membahas kesiapan produksi minyak sawit mentah (CPO) untuk mendukung program biodiesel 50% (B50) pada tahun depan.
Saat ini, fokus utama pemerintah adalah implementasi peningkatan campuran biodiesel dari 35% (B35) menjadi 40% (B40) pada tahun ini.
"Nanti kami bahas program B50, yang jelas program B40 sudah berjalan. Implementasi B50 akan bertahap, melihat perkembangan B40. Kami akan lihat perkembangan implementasi B40 sebelum menjalankan B50," kata Amran di Jakarta, Senin (17/2).
Amran mengatakan pemerintah baru akan merencanakan pengembangan produksi CPO dalam negeri. Oleh karena itu, belum ada target peningkatan produksi nasional terkait implementasi B50.
"Doakan mudah-mudahan produksi CPO tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu," ujarnya.
Gapki Ingatkan Potensi Inflasi dan Penurunan Ekspor
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengingatkan bahwa implementasi program biodiesel B50 dapat mendorong inflasi dan berdampak pada harga minyak goreng jika diterapkan tahun depan.
Ketua Umum Gapki Eddy Martono menekankan bahwa program ini berpotensi mengurangi pasokan CPO global karena kontribusi signifikan dari Indonesia.
“Kami di hulu industri biodiesel tidak ada masalah dengan program B50, hanya pemerintah harus memutuskan mana yang lebih menguntungkan bagi negara,” ujar Eddy kepada Katadata.co.id, Selasa (4/2).
Eddy menjelaskan bahwa Indonesia menyuplai hampir 56% dari volume CPO global atau sekitar 20% dari total ekspor minyak nabati dunia. Jika B50 diterapkan, ekspor CPO Indonesia dapat berkurang sekitar 6 juta ton per tahun.
Dari sisi hulu industri biodiesel, Gapki tidak memiliki keberatan terhadap program ini, tetapi menyarankan pemerintah untuk mempertimbangkan dampak yang lebih luas, termasuk keuntungan negara.
Namun program biodiesel yang menggunakan campuran solar dan produk turunan CPO (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) masih bergantung pada dana dari Pungutan Ekspor CPO.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mencatat dana pungutan yang terkumpul mencapai Rp 17,03 triliun sepanjang Januari-September 2024. Pada periode yang sama, total ekspor CPO Indonesia mencapai 21,55 juta ton, sementara produksi biodiesel nasional sebesar 8,35 juta ton.
Meski demikian, Gapki menekankan bahwa kesiapan industri biodiesel domestik juga harus dikaji lebih dalam.
"Program B50 jangan hanya dilihat dari kesiapan bahan baku, tetapi juga dari kesiapan industri pengolahan biodiesel dalam meningkatkan kapasitas produksi FAME," kata Eddy.