Agrinas Akan Kelola 1 Juta Hektare Lahan Sawit untuk Program Pangan Prabowo

Ringkasan
- Pemerintah memperkuat ketahanan pangan melalui PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) yang akan mengelola 1 juta hektar lahan sawit. Agrinas juga akan mengembangkan tambak ikan dan fasilitas penggilingan padi serta jagung.
- Pendanaan Agrinas akan dialihkan melalui Danantara, bukan dari APBN seperti rencana semula. Besaran dividen dari Danantara untuk Agrinas masih dalam pembahasan.
- Transformasi BUMN karya menjadi Agrinas sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto tentang kemandirian energi. Agrinas berfokus pada pengelolaan perkebunan dan konsultansi konstruksi.

Pemerintah tengah menyiapkan langkah besar untuk memperkuat ketahanan pangan melalui PT Agrinas Palma Nusantara (Persero). Hal ini sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ketahanan pangan.
Dalam rapat terbatas yang dipimpin Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3), berbagai langkah dibahas guna memastikan ketersediaan pangan dan meningkatkan produktivitas perkebunan di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan bahwa Agrinas akan mengelola 1 juta hektare lahan sawit sebagai bagian dari proyek strategis yang tengah berjalan.
“Rencananya akan dibangun 1 juta hektare lahan sawit. Untuk tahap awal, 221.000 hektare lahan akan mulai dikelola, di mana 145.000 hektare perlu perbaikan dan sisanya akan ditanam baru karena masih berupa kawasan kosong,” ujar Zulhas kepada wartawan selepas rapat.
Agrinas juga mengembangkan sejumlah proyek strategis lain, seperti tambak budi daya ikan seluas 20.000 hektare di Jawa serta pembangunan fasilitas penggilingan untuk mengelola gabah padi dan jagung.
Sementara untuk mengurangi ketergantungan pada perusahaan tertentu, pemerintah juga akan membangun enam hub pakan ternak. Namun, ia belum mengungkapkan secara rinci lokasi enam hub tersebut.
Agrinas merupakan bagian dari transformasi tiga BUMN karya yang kini bergerak di sektor perkebunan, perikanan, dan pangan. Indra Karya bertransformasi menjadi PT Agrinas Palma Nusantara, Virama Karya menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara, dan Yodya Karya menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara.
Transformasi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait kemandirian energi. Agrinas Palma Nusantara kini berfokus pada pengelolaan perkebunan serta konsultansi konstruksi.
Pendanaan Agrinas dari Danantara
Pemerintah awalnya menyiapkan suntikan modal Rp8 triliun dalam APBN 2025 untuk mendukung Agrinas. Namun, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan P. Roeslani mengungkapkan bahwa pendanaan akan dialihkan melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), bukan dari APBN.
"Agrinas akan menjadi bagian dari Danantara. Jadi mungkin tidak dari Kementerian Keuangan, tapi nanti kita lihat dari dividen yang kita terima dari BUMN-BUMN ini," ujar Rosan di Istana Kepresidenan, Senin (24/3).
Menurut Rosan, besaran dividen masih dalam pembahasan dan Danantara akan melakukan evaluasi untuk memperkuat struktur Agrinas. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan juga memastikan bahwa Agrinas tidak akan menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) dari APBN. "PMN tidak ada, kira-kira itu," kata Zulhas.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pendanaan untuk Agrinas telah dialokasikan dalam APBN melalui skema pembiayaan investasi.
"Di dalam APBN itu ada below the line, yaitu pembiayaan untuk investasi. Kami menyiapkan di dalam APBN below the line sampai dengan Rp8 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Rabu (19/3).