Gapki: Pengoperasian Agrinas Palma Berpotensi Turunkan Produksi CPO 2025

Ringkasan
- Volume minyak sawit mentah (CPO) kemungkinan menurun karena pengalihan kepemilikan kebun sawit ke PT Agrinas Palma Nusantara. Transisi pengoperasian kebun yang terlalu lama dapat mengganggu perawatan dan pemupukan, sehingga mengurangi produksi.
- PT Agrinas Palma Nusantara akan menerima pengelolaan sekitar 217 ribu hektare kawasan hutan dari Satgas PKH, yang sebelumnya dimiliki 109 perusahaan sawit. Agrinas juga telah menerima 221 ribu hektare lahan sawit dari Duta Palma Group yang tersangkut kasus korupsi.
- Pemerintah berencana menjadikan Agrinas Palma Nusantara pengelola 1 juta hektare lahan sawit. Pendanaan Agrinas akan dialihkan melalui BPI Danantara, bukan dari APBN.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki ) menyatakan volume minyak sawit mentah (CPO) tahun ini dapat terkontraksi akibat pengalihan kepemilikannya ke PT Agrinas Palma Nusantara.
Apabila masa transisi pengoperasian kebun sawit terlalu lama, kegiatan perawatan dan pemupukan tidak bisa dilaksanakan sesuai jadwal. "Kondisi ini akhirnya dapat mengurangi volume produksi pada paruh kedua 2025," kata Ketua Umum Gapki Edi Martono kepada Katadata.co.id, Rabu (26/3).
Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) berencana menyerahkan pengelolaan sekitar 217 ribu hektare kawasan hutan hasil penguasaan kembali kepada Agrinas Palma. Seluruh lahan itu sebelumnya dimiliki 109 perusahaan sawit.
Satgas PKH juga telah menyerahkan 221 ribu hektare lahan sawit yang sebelumnya dikuasai Duta Palma Group ke Agrinas. Lahan ini berasal dari barang bukti proses penyidikan untuk kasus tindak pidana korupsi kegiatan usaha perkebunan sawit Duta Palma Group.
"Belum ada kejelasan terkait lahan yang akan dioperasikan Agrinas Palma, seperti lahan milik Duta Palma yang baru sampai tahap klarifikasi dan pemasangan patok, belum sampai tahap penyitaan oleh negara," kata Edi.
Rencana Pemerintah untuk Agrinas
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan sebelumnya mengatakan Agrinas Palma akan mengelola 1 juta hektare lahan sawit sebagai bagian dari proyek strategis yang tengah berjalan.
“Untuk tahap awal, 221 ribu hektare lahan akan mulai dikelola, di mana 145.000 hektare perlu perbaikan dan sisanya akan ditanam baru karena masih berupa kawasan kosong,” ujar Zulhas di Istana Kepresidenan, Senin (25/3).
Pemerintah awalnya menyiapkan suntikan modal Rp 8 triliun dalam APBN 2025 untuk mendukung Agrinas. Namun, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan P. Roeslani mengungkapkan bahwa pendanaan akan dialihkan melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), bukan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Agrinas merupakan bagian dari transformasi tiga BUMN karya yang kini bergerak di sektor perkebunan, perikanan, dan pangan. Indra Karya bertransformasi menjadi PT Agrinas Palma Nusantara, Virama Karya menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara, dan Yodya Karya menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara.