Bahlil Pastikan Konflik India-Pakistan Tak Ganggu Ekspor Batu Bara RI

Mela Syaharani
8 Mei 2025, 16:37
Bahlil
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/3/2025). Rapat tersebut membahas penerimaan negara.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa ekspor batu bara Indonesia tidak terpengaruh meskipun tensi geopolitik dunia memanas, terutama akibat konflik antara India dan Pakistan yang meningkat mulai pekan ini.

“Tidak ada (antisipasi konflik). Pasti mereka butuh batu bara kita, tidak ada masalah,” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (8/5).

Bahlil juga memastikan bahwa pengiriman batu bara dan minyak mentah Indonesia tetap berjalan lancar tanpa masalah, meskipun ada ketegangan geopolitik antara India dan Pakistan.

Konflik India dengan Pakistan

Diketahui, India telah menyerang Pakistan dan Kashmir dengan rudal, pada Rabu (7/5). Pakistan menyebut 31 orang tewas akibat serangan India dan berjanji untuk membalas. 

Pakistan menyatakan telah menembak jatuh lima pesawat India dalam bentrokan terburuk antara kedua negara dalam lebih dari 20 tahun. Sementara India memperingatkan lebih dari selusin diplomat asing di New Delhi. "Jika Pakistan melakukan serangan balasan, India akan merespons." 

Pernyataan India ini memicu kekhawatiran akan konflik militer yang lebih besar di salah satu wilayah titik nyala nuklir terpadat dan paling berbahaya di dunia. Eskalasi ini terjadi pada saat yang genting bagi perekonomian Pakistan yang bernilai US$ 350 miliar (Rp 5.782 triliun), keluar dari krisis ekonomi. 

Pemerintah Pakistan berusaha memperkuat keuangan dan membuat kemajuan dalam program pinjaman Dana Moneter Internasional (IMF) senilai US$ 7 miliar (Rp 115,6 triliun) tahun 2024. India menyerang sembilan lokasi "infrastruktur teroris," beberapa di antaranya terkait dengan serangan militan Islam yang menewaskan 25 wisatawan Hindu dan satu warga lokal di Kashmir India pada bulan lalu.

Juru bicara militer Pakistan mengatakan bahwa setidaknya 31 warga sipil tewas dan 46 orang lainnya terluka akibat serangan dan tembakan di perbatasan. Mereka menuduh India telah memicu kekacauan besar di wilayah itu.

Pakistan berjanji untuk membalas pada waktu, tempat, dan cara yang dipilihnya untuk membalas hilangnya nyawa warga Pakistan yang tidak bersalah dan pelanggaran terhadap kedaulatannya. Pakistan menolak tuduhan India bahwa terdapat kamp-kamp teroris di wilayahnya.

"Atas kesalahan besar yang dilakukan India tadi malam, mereka sekarang harus membayar harganya," kata Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dalam pidato yang disiarkan PTV, seperti dikutip Reuters.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan