Duterte Ancam Tembak Mati Pelanggar Aturan Lockdown

Agustiyanti
2 April 2020, 15:00
Duterte, Filipina, Filipina lockdown, lockdown, pandemi corona
ANTARA FOTO/REUTERS/Carl Court/Pool
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan seluruh warga harus bekerja sama untuk melakukan karantina guna mencegah penyebaran virus corona.

Filipina telah menerapkan karantina atau lockdown secara total di Pulau Luzon, pulau terbesar di negara tersebut yang juga menjadi lokasi ibu kota Manila selama satu bulan yang akan berakhir pada bulan ini.

Pemerintah Filipina belum memutuskan apakah akan memperpanjang masa karantian tersebut. Departemen Kesehatan Filipina masih perlu menetapkan parameter yang akan menjadi dasar pemerintah untuk mengambil keputusan terkait lockdown yang akan berakhir pada 14 April.

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah tindakan karantina telah membantu meratakan kurva," ujar Sekretaris Kabinet Karlo Nograles pada awal pekan ini, seperti dikutip dari Bloomberg.

(Baca: Jumlah Kasus Corona Dunia Tembus 800 Ribu, Terbanyak di AS dan Italia)

Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengubah kapal penumpang, hotel, pusat konvensi, dan kompleks olahraga untuk menjadi pusat karantina. Bantuan makanan dan keuangan bagi rumah tangga miskin akan segera dirilis.

Filipina juga berusaha mengimpor 300 ribu ton beras untuk memastikan pasonan pangan dalam negeri aman. Negara ini merupakan importir beras terbesar di dunia pada tahun lalu mencapai 2,9 juta ton. Mereka biasanya mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand.

Namun, Vietnam belakangan menanggungkan kontrak-kontrak baru untuk ekspor beras, meninjau persediaan untuk memastikan kebutuhan dalam negeri cukup selama pandemi corona. Hal serupa juga diterapkan Kamboja yang melarang sementara ekspor beras.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...