Singapura Larang Salat Jumat dan Tutup Masjid demi Hambat Corona

Yuliawati
Oleh Yuliawati
13 Maret 2020, 18:48
virus corona, pandemi corona, virus korona, singapura,
ANTARA FOTO/REUTERS/Edgar Su/ama/cf
Penumpang tiba dari Batam, Indonesia, turun dari kapal feri di Singapore Cruise Center, Kamis (5/3/2020).

Majelis Ulama Islam Singapura (MUIS) menutup masjid dan melarang ibadah salat Jumat berjamaah untuk menghambat penyebaran virus corona atau Covid-19. Larangan ini dalam bentuk fatwa yang dikeluarkan oleh Komite Fatwa MUIS sejak Kamis (12/3).

“Komite Fatwa mengeluarkan sebuah fatwa tentang penutupan masjid dan menunda salat Jumat demi kepentingan kesehatan dan keselamatan masyarakat," pengumuman MUIS yang dipublikasikan di website resminya.

MUIS mempersilahkan jamaah muslim di Singapura melaksanakan salat subuh dan dzuhur secara reguler sebagai pengganti salat berjamaah. Sebagai perngganti khutbah di masjid, MUIS akan mengirimkan pesan keagamaan yang disebarluaskan secara daring kepada seluruh jamaah.

(Baca: Jurus Sukses Taiwan Tangkal Corona Meski Berdekatan dengan Tiongkok )

“Ini untuk memastikan bahwa komunitas muslim tetap mendapatkan bimbingan dan pengingat agama meski masjid ditutup dan salat Jumat ditunda,” bunyi pengumuman MUIS.

Kebijakan ini setelah dua pasien positif corona memiliki riwayat mengunjungi banyak masjid. Dua orang ini merupakan bagian dari 82 warga Singapura yang kemungkinan tertular corona setelah mengunjungi acara Jhor Qudamak Malaysia 2020 di Masjid Seri Petaling, Selangor, Malaysia pada 28 Februari hingga 1 Maret.

Acara keagamaan yang dihadiri 10 ribu pengunjung tersebut menjadi salah satu pusat penularan virus corona. Kasus positif corona di Malaysia dan Bruinei Darussalam memiliki riwayat sebagai pengunjung acara ini.

(Baca: Kasus Positif Corona di Indonesia Meroket Dua Kali Lipat jadi 69 Orang)

Awalnya pada Kamis (12/3) pemerintah hanya menutup empat masjid karena paling banyak dikunjungi oleh dua pasien kasus positif corona. Empat masjid tersebut yakni Muttaqin, Kassim, Hajjah Fatimah dan Jamae Chulia. Kemudian, pemerintah memperluas dengan menutup seluruh masjid yang berjumlah 70.

Penutupan masjid bersifat sementara terkait dengan rencana pemerintah akan menyemprotkan disinfektan di seluruh tempat ibadah umat muslim di Singapura. “Mulai 13 Maret, semua masjid akan ditutup setidaknya untuk lima hari ke depan untuk disinfeksi,” kata MUIS.

Selain masjid, pemerintah Singapura juga melarang segala aktivitas keagamaan terhitung sejak hari ini hingga 27 Maret nanti. “Masjid akan membatalkan semua kegiatan masjid, ceramah, kelas agama dan sesi taman kanak-kanak berbasis masjid untuk dua minggu ke depan,” tulis MUIS.

Menteri Urusan Agama Islam Singapuran Masagos Zulkifli menganggap penutupan seluruh masjid di Singapura merupakan kebutuhan untuk melindungi masyarakat, terutama jemaat orang tua yang rentan terhadap risiko penularan corona.

(Baca: Alasan Pemerintah Tak Tiru Singapura Buka Data Penelusuran Corona)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...