Jurus Sukses Taiwan Tangkal Corona Meski Berdekatan dengan Tiongkok

Yuliawati
Oleh Yuliawati
13 Maret 2020, 17:01
virus corona, virus korona, taiwan
ANTARA FOTO/REUTERS/Yimou Lee
Pegawai Foxconn memakai masker saat menghadiri acara akhir tahun perusahaan di Taipei, Taiwan, Rabu (22/1/2020). Sebelum wabah corona merebak, Taiwan mengantisipasi dengan mewajibkan warganya menggunakan masker bagi yang flu.

Taiwan yang berjarak 81 mil dari pusat episentrum virus corona atau Covid 19 di Tiongkok, berhasil menghalau wabah tersebut. Aksi cepat tanggap Taiwan mendapatkan pujian karena berhasil memblokade corona masuk ke dalam negeri yang berpenduduk 23 juta orang tersebut. Hingga Jumat (13/3) jumlah kasus corona di negara tersebut sebanyak 49 dengan satu orang meninggal.   

Ketika wabah virus corona pertama kali muncul pada Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok, komunitas internasional memprediksi Taiwan akan menjadi salah satu negara yang tertular dengan cepat. Karena kedekatan geografis, keduanya saling terhubung. Sepanjang 2019, 2,71 juta orang Tiongkok mengunjungi Taiwan. Ditambah lagi, terdapat sekitar 850 ribu warga Taiwan yang tinggal dan bekerja di Tiongkok.

(Baca: Tiongkok Kirim Tim dan Alat Medis untuk Italia dalam Tangani Corona)

Direktur Pusat Kebijakan, Hasil dan Pencegahan Penyakit dari Universitas Stanford Jason Wang mengatakan kunci keberhasilan pemerintah Taiwan adalah kewaspadaan yang sangat tinggi. “Ketika wabah corona akan menjadi masalah besar, Taiwan sudah mempersiapkan diri dengan banyak hal," kata Jason dikutip dari NBC News.

Spesialis penyakit menular dari Vanderbilt University, William Schaffner, menilai keberhasilan Taiwan menangkal corona karena sikap para pemimpin yang terbuka dalam mendengarkan saran organisasi kesehatan, serta ilmuwan dan dokter. “Saya pikir itu formula yang sangat bagus,” kata William seperti yang dilaporkan Aljazeera.

Advertisement

(Baca: Strategi Jerman Hadapi Lebih 1.000 Kasus Positif Corona Tanpa Kematian)

Pemerintah Taiwan dikenal menerapkan pendekatan mitigasi khusus yang cukup baik dalam menyikapi penyebaran virus corona. Berikut rangkaian upaya yang dilakukan pemerintah Taiwan:

1. Belajar dari SARS

Dalam menangani virus corona, Taiwan belajar dari pengalamannya ketika menghadapi wabah SARSr-CoV atau SARS pada 2003 lalu. Ketika itu, SARS menyebabkan 343 orang terinfeksi dan 73 orang meninggal di Taiwan.

Mengutip dari Aljazeera, saat menghadapi corona, pemerintah Taiwan memilih untuk belajar dari sejarah ketimbang membuang waktu menunggu instruksi dari organisasi kesehatan dunia WHO. Taiwan berinisiatif bertindak lebih awal saat kabar perihal penyebaran virus corona masih belum begitu jelas.

"Taiwan sangat terpukul oleh SARS dan, dengan pelajaran yang keras dan pahit itu, Taiwan datang dengan sangat siap," kata Chunhuei Chi, seorang profesor di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dan Humaniora di Oregon State University.

Sejak 31 Desember 2019 - kasus corona tahap awal merebak di Wuhan, Tiongkok- pemerintah Taiwan sudah berinisatif memeriksa kesehatan warganya yang melakukan perjalanan dari Tiongkok. Padahal, kala itu, corona belum diketahui sebagai penyakit yang mematikan dengan tingkat penularan yang tinggi.

(Baca juga: Masyarakat 'Gerah' Tuntut Transparansi Pemerintah Atasi Wabah Corona)

2. Mempertahankan Pusat Komando

Setelah menghadapi endemi SARS pada 17 tahun lalu, pemerintah Taiwan langsung berinisiatif mendirikan banyak pusat komando di berbagai wilayah. Pusat-pusat komando tersebut kemudian terus dipertahankan dari tahun ke tahun untuk berjaga-jaga apabila jika endemi lain hadir di masa depan.

Dilansir dari NBC News, organisasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Taiwan sudah mengaktifkan kembali pusat-pusat komando pada 20 Januari 2020, sehingga dapat sesegera mungkin meluncurkan langkah-langkah pengendalian epidemi.

Taiwan telah dengan cepat menghasilkan dan menerapkan daftar setidaknya 124 item tindakan dalam lima minggu terakhir, yaitu tiga hingga empat per hari, untuk melindungi kesehatan masyarakat," kata Jason Wang dari Universitas Stanford.

Berkat ketersediaan infrastruktur pusat komando tersebut, Taiwan sudah unggul beberapa langkah dibanding negara lain dalam hal pengumpulan data, pendistribusian bantuan dana dan sumber daya, penyelidikan riwayat pasien, serta isolasi pasien saat virus corona menyerang.

Dipimpin langsung oleh Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-Chung, pusat-pusat komando tersebut bekerja di bawah koordinasi antara berbagai kementerian dan pemerintah daerah. Sehingga, mobilisasi tenaga ahli medis ke rumah warga dan sekolah dapat berlangsung secara merata.

(Baca: WNI Positif Corona di Singapura Bertambah Lagi jadi 7 Orang)

3. Memastikan Persediaan Masker

Pemerintah Taiwan berusaha memastikan pasokan masker dapat memenuhi kebutuhan warganya sejak minggu pertama di bulan Februari. Dilansir dari CNN, Taiwan mengantisipasi kelangkaan, penimbunan, dan permainan harga masker dengan mengambil alih serta memperketatat produksi, distribusi dan penjualannya.

Salah satunya, adalah dengan melarang ekspor masker medis sejak 24 Januari lalu, kemudian disusul dengan meminta persediaan masker yang diproduksi di seluruh negeri pada 31 Januari.

Pemerintah kemudian mendistribusikan masker ke rumah sakit, super market, dan apotik, untuk memastikan warga Taiwan dapat dengan mudah mengakses pembelian masker.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement