"Korban" Tragedi 737 MAX, CEO Boeing Dipecat dengan Pesangon Rp 855 M

Happy Fajrian
11 Januari 2020, 14:39
boeing 737 max, ceo boeing, ceo boeing dipecat, kompensasi, dennis muilenberg
ANTARA FOTO/REUTERS/WILLY KURNIAWAN
Sebuah segel terlihat di pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia yang terparkir di Garuda Maintenance Facility AeroAsia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dekat Jakarta, Indonesia, Rabu (13/3/2019).

"Saya ingin menegaskan bahwa tidak akan ada jenis pelatihan simulator yang diperlukan untuk transisi dari NG ke MAX," kata kepala pilot teknis Boeing 737 dalam sebuah email yang dikirimkan pada Maret 2017.

"Boeing tidak akan membiarkan itu terjadi. Kami akan berhadapan langsung dengan regulator yang berusaha menjadikannya persyaratan," lanjut email tersebut.

(Baca: Cegah Kecelakaan, Pilot Wajib Ikuti Pelatihan Simulator Boeing 737 Max)

Sejumlah pesan lainnya juga mengungkapkan bahwa untuk berhemat, Boeing selalu mencari suplier termurah. Bahkan salah satu pesan dari seorang karyawan pada 2018 menyatakan, "Saya masih belum diampuni oleh Tuhan atas apa yang saya tutupi tahun lalu."

Salah satu pesan internal karyawan bahkan menyatakan bahwa pesawat tersebut "dirancang oleh badut-badut yang diawasi oleh sekelompok monyet". Adapun "sekelompok monyet" dalam pesan tersebut disinyalir mengacu kepada FAA (Federal Aviation Administration).

Kemudian pada pesan yang bertanggal pada 8 Februari 2018 atau delapan bulan sebelum kecelakaan fatal Lion Air, seorang karyawan bertanya kepada yang karyawan lainnya, apakah dia akan mengizinkan keluarganya menumpangi pesawat 737 Max.

“Apakah Anda akan menerbangkan keluarga Anda di pesawat 737 Max yang diterbangkan pilot yang hanya berlatih menggunakan simulator? Kalau saya tidak akan”. Pesan tersebut pun direspon karyawan Boeing lainnya dengan jawaban serupa.

(Baca: Boeing Bayar Kompensasi ke Keluarga Korban Lion Air Rp 17 Miliar)

Sebagai informasi, Boeing seri 737 merupakan pesawat terlaris dengan order mencapai 4.754 unit dari total 5.948 unit. Sepanjang 2018 boeing mendapat order pesawat 893 unit. Jumlah ini meningkat 3,24% dibanding permintaan tahun sebelumnya sebanyak 865 unit.

Order terbanyak yang diterima Boeing dicatat pada 2013, yaitu mencapai 1.208 unit seiring tumbuhnya maskapai berbiaya murah (low cost carrier/lcc) seperti terlihat pada grafik di bawah ini. Sementara pengiriman pesawat pada 2018 mencapai 806 unit ke seluruh dunia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...