Ada 3 Skenario, Perang Opsi Terakhir Selamatkan Qatar dari Krisis

Maria Yuniar Ardhiati
12 Juni 2017, 18:43
Qatar
www.visitqatar.qa

Negara-negara tetangga Qatar yang berada pada posisi netral, yaitu Kuwait dan Oman, sedang mencari jalan keluar bagi persoalan yang dihadapi Qatar. Amerika Serikat yang masih menggunakan pangkalan udara al-Udeiba di Qatar untuk memerangi teroris, diminta untuk mengajukan resolusi.

Berdasarkan laporan Al-Jazeera dua pekan lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson meminta Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab (UAE) menghentikan isolasi terhadap Qatar. Dalam pidatonya pada Jumat pekan lalu (9/6), Tillerson menyatakan pertemuan Dewa Kerjasama Teluk (Gulf Cooperation Council) yang terdiri atas enam  negara persekutuan politik dan ekonomi, termasuk Qatar, harus menemukan jalan keluar.

Pemimpin atau Emir Qatar dinilai perlu melakukan lebih banyak tindakan secara cepat untuk mengusir  elemen-elemen ekstremis dari negaranya. "Qatar merupakan rumah bagi pangkalan militer al-Udeiba, yang menerbangkan pesawat militer Amerika Serikat dan Inggris untuk membom target-target ISIS," kata Ameer Ali, dosen dari Sekolah Bisnis dan Pemerintah Murdoch University di Australia.

"Ini yang menyebabkan Presiden Donald Trump putus asa dalam mencari penyelesaian bagi persoalan Watar," kata Ali. (Ekonografik: Qatar Dikucilkan Dunia Arab)

Jika Qatar, yang berpenduduk 2,24 juta jiwa ini, bisa meyakinkan negara-negara yang marah seperti Arab Saudi, bahwa negaranya tidak memberikan dukungan bagi ISIS, maka pintu diplomasi akan terbuka kembali.

3. Menghadapi peperangan

Jika perang terjadi, maka Qatar bisa melakukan pembelaan atas tuduhan mendukung kelompok Hamas, yang dianggap pemerintah-pemerintah asing sebagai teroris. Tudingan yang sama bisa diarahkan kepada gerakan politik dan sosial Islam Persaudaraan Muslim Sunni (Muslim Brotherhood Sunni).

Ali pun menyebut Arab Saudi bisa dianggap mendanai kelompok-kelompok teroris seperti Al-Qaeda, Taliban, serta Laskar e-Taiba. Namun, apabila tudingan serupa diterima Arab Saudi sebagai salah satu negara pengecam Qatar, maka Arab Saudi akan semakin marah dan memberikan tekanan ekonomi dan diplomatik yang lebih besar terhadap Qatar.

"Dan apakah mereka akan saling menuduh?" ujar Ali. (Baca: Krisis Qatar, Beberapa Rute Qatar Airways dari Indonesia Dialihkan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...