Temu Perdana Trump dan Jinping yang Memuat Banyak Kepentingan

Maria Yuniar Ardhiati
6 April 2017, 21:48
Trump
REUTERS/Kevin Lamarque/ANTARA FOTO

Berbeda dengan Trump, yang posisinya di dalam negeri tengah rawan. Ia menjadi Presiden AS paling tidak populer. Dia mulai memimpin AS ketika kekuasaan negara tersebut meredup di Asia, yang memberi keuntungan bagi Tiongkok.

Keputusan Trump menarik AS dari pakta perdagangan Trans-Pacific Partners (TPP) dilihat sebagai sebuah kemenangan bagi para pendukungnya. Namun, di sisi lain, kebijakan itu dianggap sebagai awal kemunduran pengaruh AS di Asia.

Dengan perbedaan-perbedaan tersebut, Trump dan Jinping sebenarnya memiliki satu tujuan yaitu membela kepentingan politik dalam negerinya masing-masing.

Meski sudah punya pijakan yang kuat di negaranya, Jinping tetap perlu bermanuver sebelum Kongres Partai Komunis digelar pada paruh kedua tahun ini. Ia berharap dapat memperkuat kekuasaannya agar bisa terus memimpin hingga lima tahun ke depan.

Oleh karena itu, pertemuan dengan Trump begitu penting untuk menjaga sistem serta pasar internasional dari goncangan yang bisa mengancam stabilitas politik dalam negeri Tiongkok.

Sementara itu, Trump punya alasan menyukseskan pertemuannya dengan Jinping. Selama menduduki jabatan Presiden AS lebih dari 70 hari, kepemimpinannya dilanda krisis. Hal ini kerap disebabkan oleh tindakan, komentar, maupun kicauannya di Twitter. (Baca: Ada 20 Juta Pengikut, Trump Tetap Akan Rajin Mencuit di Twitter)

Trump juga tengah menghadapi tekanan karena pernah berjanji saat kampanye untuk mengembalikan hubungan perdagangan AS dengan Tiongkok.

Meski begitu, Trump mengingatkan, kemungkinan pertemuannya dengan Jinping tidak akan berjalan mulus karena adanya kesenjangan dalam hubungan perekonomian kedua negara. “Pertemuan dengan Tiongkok akan sulit dan kami bisa menghadapi defisit perdagangan yang luar biasa,” tulis Trump melalui akun Twitter-nya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...