Mayoritas Direktur Keuangan di AS Ingin Trump Setop 'Berkicau'

Maria Yuniar Ardhiati
17 Maret 2017, 07:00
Trump
REUTERS/Kevin Lamarque/ANTARA FOTO

(Baca: Donald Trump Marah Nordstrom Berhenti Jual Lini Busana Puterinya)

Trump memang sering mengunggah pemikiran dan pendapatnya melalui akun Twitter. Yang dicuitkan Trump juga bermacam-macam. Mulai dari ancaman terhadap perusahaan-perusahaan Amerika seperti General Motors, Ford, dan Boeing, memberikan bocoran kebijakan pemerintah, hingga menyampaikan peringatan terhadap Korea Utara.

Persoalannya, kebiasaan Trump ini membuat para petinggi perusahaan jengah. Sejumlah cuitan Trump di Twitter sempat menimbulkan turbulensi di pasar saham. Pekan lalu, harga saham emiten sektor farmasi serta bioteknologi tiba-tiba melonjak setelah Trump nge-twit, akan menurunkan harga obat-obatan.

Namun, sepertinya Trump belum ingin meninggalkan kebiasaannya dalam menggunakan Twitter. Selama ini, ia memanfaatkan jejaring sosial tersebut untuk memangkas peran media tradisional dalam menyampaikan informasi secara langsung kepada masyarakat Amerika.

(Baca: Kebijakan Trump Picu Unjuk Rasa Penghuni Silicon Valley)

Faktanya, hanya beberapa jam setelah survei Duke University dirilis, Trump masih menggunakan akun Twitter-nya. Melalui cuitannya, Trump mengklaim para CEO kini lebih percaya diri. Dia merujuk pada survei Business Roundtable.

Trump menyatakan, para CEO saat ini menunjukkan kepercayaan tertinggi sejak 2009. "Semuanya akan lebih baik ketika kami terus memangkas regulasi yang tidak perlu serta melakukan pemotongan pajak besar-besaran!" tulis Trump melalui akun Twitter-nya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...