Pidato Terakhir Obama: Hoax, Michelle dan Ancaman Demokrasi

Maria Yuniar Ardhiati
11 Januari 2017, 19:06
Pidato Perpisahan Obama
ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengusap airmatanya saat memberikan pidato perpisahan di Chicago, Illinois, Selasa (10/1).

(Baca: Trump Pilih Mantan Peserta Apprentice Masuk Gedung Putih)

Presiden AS, yang sekarang berusia 55 tahun ini, terpilih pada 2008 dan mengusung misi untuk membawa harapan dan perubahan bagi warganya. Sementara itu penerusnya, Donald Trump, malah berencana menghapuskan sejumlah kebijakan penting Obama.

Karena itu, sebagian warga Amerika masih belum bisa menerima Trump sebagai presidennya mulai 20 Januari nanti.  "Empat tahun lagi," terdengar teriakan dari kerumunan massa pidato Obama. Ia pun menanggapinya. "Saya tidak bisa melakukannya," kata Obama. Seperti di Indonesia, masa jabatan Presiden AS memang hanya dibatasi dua kali kepemimpinan.

Ke depan, Obama mengingatkan adanya potensi ancaman terhadap demokrasi. Ia meminta warga Amerika dari setiap latar belakang untuk melihat segala sesuatu dengan lebih cermat.

Nada suara Obama kemudian meninggi, saat menyatakan pengalihan kekuasaan kepada Trump akan berjalan damai, sebagai lambang demokrasi Amerika. (Baca: Kebijakan Ekonomi Trump: Proteksionisme, Pemangkasan Pajak, Keuangan)

Namun, ia mengingatkan adanya tiga ancaman bagi demokrasi Amerika: ketidakadilan perekonomian, rasisme, serta kemunduran masyarakat akibatnya munculnya berbagai opini tanpa fakta (hoax).

"Jika kalian lelah berdebat dengan orang asing di internet, maka cobalah berbicara dengan orang di dunia nyata," ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan para pengunjung.

Dalam kalimat penutupnya, Obama menyampaikan permintaan terakhirnya sebagai Presiden AS. "Saya meminta kalian untuk percaya, 'bukan saya yang akan membawa perubahan, tapi kalian'," ujar Obama yang terkenal dengan semboyan kampanyenya dulu: "Yes, We Can!"

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...