WHO Perkirakan Vaksin Corona Tersedia Paling Cepat Akhir 2021

Happy Fajrian
10 Mei 2020, 19:52
vaksin corona, obat corona, who, pandemi corona, virus corona
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/pras.
Petugas menunjukkan obat Chloroquine digunakan mengobati pasien Covid-19 di Indonesia. WHO menilai vaksin virus corona paling cepat tersedia pada akhir 2021.

Adapun Remdesivir telah mendapatkan izin penggunaan dari Food and Drug Administration (FDA) AS, dan pemerintah Jepang. Selain itu Jepang juga telah mengizinkan penggunaan Avigan untuk merawat pasien Covid-19.

Perusahaan Terdepan dalam Pengembangan Vaksin Corona

Seperti dijelaskan sebelumnya, WHO telah mengidentifikasi lima kandidat vaksin corona. Dua di antaranya dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal AS, yakni Pfizer yang bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal Jerman BioNTech; Moderna Therapeutics, dan Roche.

Hingga saat ini total ada lebih dari perusahaan farmasi di seluruh dunia yang tengah mengembangkan vaksin corona, termasuk yang Pfizer, BioNTech, Moderna, dan Roche. Perusahaan lainnya yaitu Johnson&Johnson, Inovio Pharmaceuticals, Novavax Inc., Emergence Bio Solution.

(Baca: Oxford Gandeng Raksasa Farmasi Astrazeneca Produksi Vaksin Corona)

Kemudian Sanofi, GlaxoSmithKline, CanSino Biologics, Takara Bio Inc., AJ Vaccines, Arcturus Therapeutics, produsen rokok British American Tobacco, serta Oxford University yang bekerja sama dengan raksasa farmasi AstraZeneca.

Saat ini kandidat vaksin buatan Pfizer dan BioNTech tengah diujikan kepada pasien Covid-19 atau pengujian tahap 1. Sedangkan Moderna telah mendapatkan izin dari FDA untuk melakukan pengujian tahap 2.

Sebelumnya kandidat vaksin buatan Moderna telah menjalani pengujian tahap 1 kepada 45 orang, pria dan wanita berusia 18-55 tahun. Sebanyak 45 peserta tes ini dibagi menjadi 3 kelompok masing-masing 15 orang, dan akan menerima suntikan vaksin dengan dosis 25 mikrogram (mcg), 100 mcg atau 250 mcg.

Sedangkan vaksin buatan Pfizer/BioNTech, BNT162, targetnya akan diujikan kepada 360 peserta pada rentang usia 18-55 tahun. “Hanya dalam waktu yang singkat, yakni empat bulan, kami bisa maju dari studi preclinical ke pengujian kepada manusia. Ini sangat luar biasa,” kata CEO Pfizer Albert Bourla.

(Baca: Eijkman Petakan Tiga Genom untuk Pelajari Vaksin dan Penyebaran Corona)

Adapun virus corona telah menginfeksi lebih  4.126.695 orang di seluruh dunia menurut data Worldometers hingga hari ini, Minggu (10/5). Jumlah tersebut bertambah 28.407 dibanding sehari sebelumnya.

Sementara itu jumlah korban meninggal mencapai 280.977 orang, atau bertambah 753. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh sebanyak 1.453.313 orang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...