Buntut Boikot Produk Jepang, Uniqlo Tutup Sejumlah Gerai di Korsel

Image title
Oleh Ekarina
3 Agustus 2020, 14:03
Buntut Boikot Produk Jepang, Uniqlo Tutup Sejumlah Gerai di Korsel
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi UniQlo di Kawasan Summarecon Mall Bekasi, Jawa Barat (4/4).

Oryoon Lee, seorang analis di Euromonitor International, mengatakan kepada Nikkei bahwa penurunan penjualan bir Jepang di segmen toserba yang paling besar. 

"Toko serba ada merupakan bagian terbesar dari penjualan bir di Korea Selatan. Rantai toko serba ada seperti CU dan Mini Stop mengembalikan atau membersihkan persediaan bir Jepang mereka karena rendahnya penjualan," tulis Lee dalam risetnya. 

Akibat boikot bir Jepang, Euromonitor mencatat, posisi Asahi kini diambil alih Tsingtao Tiongkok sebagai bir impor terlaris diikuti Heineken di posisi kedua.

Ekspor bir Jepang ke Korea Selatan turun 49,2% menjadi 4 miliar yen pada 2019 dari tahun sebelumnya.  Korea Selatan mencakup sekitar 55% terhadap total ekspor bir Jepang pada 2019. Jepang mengekspor 116 juta liter bir pada tahun 2018.

Selain Asahi, Kirin Holdings dan Sapporo Holdings juga berjuang di Korea Selatan dan sebelum memulai kembali kampanye pemasaran termasuk iklan TV yang sempat ditangguhkan tahun lalu.

"Beberapa pengecer tidak menerima produk Jepang," kata juru bicara Sapporo Holdings, menambahkan bahwa tidak ada tanda-tanda mereka kembali untuk menjual bir Sapporo.

Perusahaan makanan Jepang Ajinomoto,  juga mengalami masa-masa sulit. Yang mana penjualan mereka Korea turun 34,2% menjadi 21 miliar won pada 2019, menurut CEO Score.

"Konsumen Korea Selatan dapat dengan mudah beralih ke produk lokal atau asing lainnya untuk makanan dan minuman dan pemain Jepang dapat terus melihat lingkungan bisnis yang sulit," Takayasu Yuichi, seorang profesor di Fakultas Ekonomi Universitas Daito Bunka,  kepada Nikkei.

Dia juga mengungkapkan, sektor lain yang sangat terpukul akibat boikot adalah industri retail pakaian. "Pakaian terlihat..Bahkan ketika orang memakainya, konsumen menghindari itu karena suasana anti-Jepang," kata Takayasu.

Fast Retailing, pemilik merek Uniqlo, turut merasakan dampak ketegangan antara Jepang dan Korea Selatan, kata Chief Financial Officer Takeshi Okazaki kepada wartawan pada Juli.

Menurutnya, kerugian operasional Uniqlo di Korea Selatan melebihi target perusahaan untuk kuartal Maret-Mei sebagai akibat dari boikot dan pandemi corona.

Okazaki  bahkan memperkirakan penurunan penjualan periode Juni-Agustus bakal lebih besar. 

Demikian halnya dengan perusahaan perabot rumah tangga, Muji, mengumumkan bahwa laba operasional perusahaan di Asia Timur turun 15% pada tahun fiskal berakhir pada Februari 2020. Penurunan ini sebagian dikarenakan memburuknya hubungan antara Jepang dan Korea Selatan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...