Tantangan PM Baru Jepang: Resesi Ekonomi Lebih Parah daripada Prediksi

Agustiyanti
8 September 2020, 10:08
resesi ekonomi jepang, ekonomi jepang, pandemi corona, covid-19, ekonomi jepang lesu
ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/AWW/dj
Ilustrasi. Ekonomi Jepang pada kuartal II 2020 terkontraksi hingga mencapai 28,1%.

Krisis kesehatan telah merusak berbagai sektor. Perusahaan raksasa otomoti seperti Honda memperkirakan penurunan 68% dalam laba operasi tahunan. Perusahaan kosmetik Shiseido juga memperkirakan bakal mencatatkan kerugian sepanjang tahun ini karena pandemi memukul penjulan kosmetik.

Kumpulan data baru akan menjadi salah satu faktor yang akan diamati oleh Bank of Japan pada tinjauan suku bunga minggu depan. Banyak yang berharap BOJ mempertahankan kebijakan moneternya.

Analis yang disurvei oleh Reuters pada bulan Agustus memperkirakan ekonomi Jepang akan menyusut 5,6% pada tahun fiskal saat ini hingga Maret mendatang dan tumbuh hanya 3,3% pada tahun berikutnya. Perkiraan ini lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan BOJ yang dirilis pada bulan Juli untuk kontraksi 4,7% dan 3,3%. pertumbuhan dalam periode yang sama.

Bank sentral melonggarkan kebijakan moneter dua kali tahun ini termasuk dengan mendirikan fasilitas pinjaman untuk memompa uang ke perusahaan kecil yang kekurangan likuiditas.

Banyak analis memperkirakan BOJ menunda peningkatan stimulus untuk saat ini karena langkah-langkah untuk memacu permintaan dapat membuat orang bergerak lebih bebas ke toko-toko dan berisiko menyebarkan virus.

"Meskipun pembatasan kegiatan ekonomi telah dilonggarkan, beberapa dari mereka akan tetap berada di bawah gaya hidup baru yang dipaksakan oleh pandemi," kata Yoshiki Shinke, Kepala Ekonom di Dai-ichi Life Research Institute.

Dengan demikian, ekonomi diperkirakan akan membutuhkan waktu lama untuk kembali normal ke level sebelum pandemi.

Amerika Serikat sebelumnya juga mencatatkan resesi ekonomi pada kuartal II 2020 lebih dalam dari Jepang mencapai 32.9%. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...