IMF Peringatkan Risiko Utang Dunia Cetak Rekor Tertinggi Akibat Corona

Agustiyanti
7 Oktober 2020, 14:10
IMF, stimulus, pandemi corona, utang pemerintah, pandemi covid-19
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi. IMF mencatat stimulus fiskal yang telah digelontorkan berbagai negara di seluruh dunia mencapai US$ 12 triliun.

Dana Moneter Internasional atau IMF memperkirakan tingkat utang pemerintah dan bank sentral secara global akan mencatatkan rekor tertinggi mencapai 100% terhadap produk domestik bruto. Rekor utang seiring dengan stimulus besar yang digelontorkan oleh pemerintah di hampir seluruh negara. 

"Risiko tetap tinggi, termasuk dari meningkatnya kebangkrutan dan valuasi yang meningkat di pasar keuangan. Banyak negara menjadi lebih rentan. Tingkat utang mereka meningkat karena respons fiskal mereka terhadap krisis dan penurunan penerimaan," ujar Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam pidatonya di Washington, D.C. pada Selasa (6/10) waktu setempat dikutip dari CNBC. 

Pemerintah di berbagai negara telah memberikan stimulus fiskal mencapai US$ 12 triliun kepada rumah tangga dan perusahaan. Bank sentral di berbagai belahan dunia juga mengambil tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Ini membantu jutaan perusahaan untuk tetap berbisnis," katanya.

Meski dihadapkan pada risiko utang, langkah-langkah stimulus tersebut membuat kondisi ekonomi secara global tak seburuk perkiraan awal. Pada Juni, IMF memperkirakan ekonomi global terkontraksi 4,9% pada tahun ini. Namun, manuru Georgieva, ekonomi global pada akhirnya berkinerja lebih baik daripada ekspektasi IMF pada kuartal kedua dan ketiga.

Hal ini diharapkan mengarah pada revisi kecil ke atas untuk perkiraan pertumbuhan yang akan disajikan IMF minggu depan. "Gambaran hari ini tidak terlalu mengerikan. Perkembangan pada kuartal kedua dan ketiga agak lebih baik dari yang diharapkan," kata nya. 

Walau demikian, IMF memperkirakan ekonomi global sulit kembali ke tingkat sebelum krisis dalam jangka menengah. Kinerja ekonomi akan bergantung pada bagaimana pandemi berkembang.

"Jalan di depan penuh dengan ketidakpastian yang luar biasa. Kemajuan yang lebih cepat pada tindakan kesehatan, seperti vaksin dan pengobatan, dapat mempercepat 'pendakian'. Tapi bisa juga bertambah parah, apalagi jika terjadi peningkatan wabah parah yang signifikan," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...