Vaksin Corona Jadi Harapan, Bagaimana Perkembangannya Secara Global?

Image title
9 November 2020, 10:52
vaksin virus corona, covid-19, virus corona, pandemi corona, pandemi, gerakan 3M
ANTARA FOTO/REUTERS/Rospotrebnadzor Federal Service for Surveillance on Consumer Rights Protection and Human Wellbeing/Handout /HP/dj
Botol berisi vaksin EpiVacCorona yang dikembangkan oleh lembaga penelitian negara bagian Vector berbasis di Novosibirsk di bawah layanan Rospotrebnadzor, di Rusia. Seluruh negara berlomba-lomba memproduksi vaksin virus corona.

Perkembangan Vaksin Secara Global

Perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca, mungkin berada di garis terdepan dalam pengembangan vaksin. Pasalnya, vaksin tersebut berpotensi menjadi yang pertama mendapat persetujuan secara global.

AstraZeneca berlomba dengan perusahaan farmasi lainnya seperti Pfizer Inc. dan Moderna Inc dalam pembuatan vaksin Covid-19. Kedua perusahaan tersebut saat ini tengah menunggu hasil uji klinis terakhir dalam beberapa minggu mendatang untuk mendapatkan izin penggunaan darurat sebelum akhir tahun.

Dilansir dari Reuters, Pfizer yang mengembangkan vaksin dengan BioNTech SE Jerman menyatakan akan merilis data uji coba tahap akhir pada November 2020. Perusahaan itu tengah menunggu data terkait aspek keamanan dalam uji klinis dua bulan terakhir.

Data tersebut diharapkan rampung pada minggu ketiga bulan ini. Jika uji klinis tersebut mendapatkan hasil positif, Pfizer hanya perlu menunggu izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Makanan dan Obat AS (FDA) untuk memproduksi vaksin Covid-19.

Di sisi lain, Tiongkok meluncurkan program penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 sejak Juli 2020. Vaksin tersebut diberikan kepada ratusan ribu orang pekerja yang berisiko tinggi terinfeksi virus corona tanpa melewati uji klinis tahap ketiga.

Setidaknya ada empat kandidat vaksin di Tiongkok, yaitu China National Biotec Group (CNBG), CanSino Biologics, 6185.HK, dan Sinovac. Sinovac dan CNBG menyatakan data uji klinis paling cepat selesai pada awal November 2020.

Di sisi lain, Institut Gamaleya Rusia telah memulai uji coba tahap akhir kepada 40.000 orang dan diharapkan memiliki data awal pada bulan ini. Rusia juga telah memberikan vaksin kepada setidaknya ratusan anggota masyarakat yang dianggap memiliki risiko tinggi.

Perkembangan Vaksin Merah Putih

Dari dalam negeri, Bio Farma yang bekerja sama dengan Sinovac juga mengembangkan vaksin Covid-19. Vaksin bernama Merah Putih itu dalam uji klinis tahap ketiga.

Head of Planning and Business Strategy Bio Farma Iin Susanti pada Rabu (4/11) mengatakan sejuah ini tidak ada efek samping berat yang timbul dari suntikan pertama kepada 1.620 orang. Efek samping yang timbul hanya berupa nyeri, kemerahan, dan bengkak di area suntikan, serta sakit kepala ringan.

Dengan perkembangan tersebut, Iin optimistis uji klinis Vaksin Merah Putih bakal berjalan mulus. Dia pun menargetkan uji klinis, termasuk uji imunogenitas, bakal rampung pada akhir 2020.

Nantinya, hasil uji klinis dilaporkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapatkan persetujuan izin edar. Jika BPOM mengeluarkan persetujuan, Bio Farma akan mulai memproduksi vaksin pada Januari 2021.

 

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...