Mengapa Negara di Asia Tak Berharap pada Vaksin Corona Buatan Pfizer?

Image title
11 November 2020, 14:15
vaksin virus corona, covid-19, virus corona, pandemi corona, pandemi, gerakan 3M
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.
Ilustrasi, vaksin. Negara-negara Asia tak banyak berharap pada vaksin virus corona buatan Pfizer karena membutuhkan ruang penyimpanan ultra dingin.

AS pun Kesulitan Mendapatkan Tempat Penyimpanan Suhu Rendah

Rumah sakit paling canggih di Amerika Serikat (AS) juga mengalami kendala dalam penyimpanan vaksin. Peneliti Senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh Adalja, mengatakan rumah sakit di kota besar AS tidak memiliki fasilitas penyimpanan ultra dingin. 

Salah satu rumah sakit paling bergengsi di AS, Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, menyatakan tidak memiliki kemampuan untuk menyimpan vaksin di suhu sangat rendah. Ahli Virologi dan peneliti vaksi di Mayo Clinic, Gregory Poland, menyatakan hal tersebut bakal menjadi kendala besar bagi banyak negara bagian.

"Itu menjadi masalah logistik yang luar biasa, tidak hanya di AS tetapi juga di luar dunia Barat," kata Poland.

Persediaan lemari es ultra dingin memang sangat terbatas karena rumah sakit saling berebut. Beberapa negara bagian telah menyatakan kekurangan freezer ultra dingin.

Sedangkan negara bagian lainnya telah membeli freezer ekstra dingin. Salah satunya New Hampshire dan negara bagian lain tengah melobi admibistrasi Trump untuk mendapatkan dana tambhan untuk freezer tersebut.

Sedangkan California menyatakan persediaan freezer ultra dingin terbatas. Setengah dari departemen kesehatan negara bagian tengah mencari untuk membeli atau menyewa untuk penyimpanan tambahan.

Pasalnya, California tidak akan menyediakan pasokan vaksin ke fasilitas kesehatan tanpa kemampuan penyimpanan yang memandai. Oleh karena itu, ada usulan agar pemerintah membangun jaringan distribusi ultra dingin, termasuk klinik vaksin bergerak, untuk menjangkau daerah-daerah yang kurang terlayanai di seluruh negara bagian.

Juru Bicara Pfizer Kim Bencker mengatakan perusahaan bekerja sama dengan pemerintah AS dan pejabat negara tentang cara mengirimkan vaksin dari pusat distribusinya di AS, Jerman, dan Belgia ke seluruh dunia. Salah satu caranya yaitu menggunakan es kering saat mengangkut botol vaksin beku melalui udara dan darat pada suhu yang direkomendasikan hingga 10 hari.

Penyedia layanan kesehatan di negara bagian bertanggung jawab menyimpan dan mengelola vaksin setelah dikirimkan. Mereka dapat disimpan dalam freezer suhu sangat rendah hingga enam bulan atau selama lima hari pada suhu 2-8 derajat celcius, pendingin yang biasa tersedia di rumah sakit.

Pasalnya, vaksin bisa rusak dalam waktu lebih dari lima hari pada suhu pendingin normal, yaitu suhi yang berada sedikit di atas titik beku. CEO BioNTech Ugur Sahin mengatakan perusahaan tengah menganalisa apakah mereka dapat memperpanjang waktunya hingga dua minggu.

Di sisi lain, vaksin yang dikembangkan Modern Inc yang mengembangkan vaksin dengan teknologi yang sama tidak memerlukan penyimpanan dengan suhu serendah itu. Vaksin lain yang dikembangkan Johnson & Johnson dan Novavax Inc juga dapat disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius, seperti suhu lemari es biasa.

Indonesia Tak Kerja Sama dengan Pfizer 

Untuk Indonesia, yang 273 juta penduduknya tersebar di lebih dari 17.000 pulau, sedang mempertimbangkan berbagai pasokan vaksin. Namun, vaksin Pfizer belum termasuk di antaranya.

Di sisi lain, perkembangan vaksin Indonesia, bernama Merah Putih, masih dalam tahap uji klinis fase 3. Satgas Penanganan Covid-19 meyakinkan bahwa vaksin Covid-19 akan aman digunakan manusia.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, vaksin yang masuk ke tubuh manusia akan menstimulasi imunitas tubuh. Vaksin Covid-19 tidak saja akan melindungi diri sendiri, juga orang lain yang tidak mendapatkan vaksinasi.

"Pemerintah memastikan vaksin Covid-19 aman, karena harus melalui tahapan uji praklinis dan klinis untuk memastikan keamanan, efektifitas dan dosis untuk digunakan manusia. Risiko yang ditimbulkan vaksin sangat rendah dan manfaat jauh lebih tinggi," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (10/11/2020).

Meski begitu, Wiku kembali mengingatkan masyarakat untuk bekerja memerangi pandemi Covid-19. Caranya dengan menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Dengan begitu, Indonesia bisa segera terbebas dari pandemi Covid-19.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...