AS Izinkan Vaksin Covid-19 Pfizer Untuk Anak-anak Usia 12-15 Tahun

Happy Fajrian
12 Mei 2021, 10:56
vaksin covid-19, amerika serikat, as, pfizer, vaksin anak anak
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.
Ilustrasi. Seorang anak mendapatkan suntikan vaksin DPT (Difteri, pertusis dan tetanus) di Puskesmas Pembantu Desa Bomo, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (5/5/2021).

Bagaimana di Indonesia?

Di Indonesia penggunaan vaksin Covid-19 untuk anak-anak masih menunggu penelitian lanjutan dan rekomendasi dari sejumlah lembaga seperti Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Ketua Umum IDAI Aman Bhakti Pulungan mengatakan bahwa saat ini belum ada rekomendasi terkait vaksinasi untuk anak. “Belum ada data update untuk vaksin anak. Tentu IDAI belum keluarkan rekomendasi apapun untuk imunisasi anak,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Aman mengatakan vaksin Sinovac saat ini baru direkomendasikan pada peserta dengan rentang usia 15 hingga 59 tahun. Penggunaan pada lansia pun harus melalui tahapan tertentu, termasuk pemeriksaan tensi dan gula darah serta ada atau tidaknya penyakit penyerta atau komorbid.

IDAI sampai saat ini berharap sejumlah penelitian terkait keamanan vaksin untuk anak dapat segera dipublikasikan. "Kami berharap anak-anak juga bisa divaksin, tapi apakah aman? sangat besar kemungkinan itu aman, tapi sejauh ini data-datanya belum ada," katanya.

Sementara Sinovac Biotech, produsen salah satu vaksin yang saat ini digunakan di Indonesia, mengklaim bahwa vaksin buatannya aman dan mampu memicu respons imun pada anak-anak dan remaja.

Dikutip dari Reuters, kesimpulan tersebut berasal dari hasil uji klinis tahap 1 dan 2, yang melibatkan lebih dari 500 relawan berusia 3-17 tahun, yang dibagi menjadi dua kelompok yakni 3-11 tahun dan 12-17 tahun.

Pada uji klinis tersebut kelompok 3-11 tahun mendapat dosis rendah, 12-17 tahun dosis sedang, dan sebagian mendapatkan plasebo.

Menurut peneliti Sinovac, Gang Zeng, efek samping yang terjadi selama uji klinis ini hanya bersifat ringan. Ada dua anak yang dilaporkan mengalami demam tinggi setelah menerima dosis rendah vaksin Sinovac, namun telah pulih.

Meski begitu, Zeng mengatakan bahwa tingkat antibodi yang terbentuk pada anak-anak usai divaksinasi lebih tinggi ketimbang orang dewasa berusia 18-59 tahun dan lansia dalam uji klinis. Namun, data awal ini belum dipublikasikan di jurnal medis.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...