Pandora Papers Bocorkan Skandal Pajak-Harta Raja, Presiden dan Shakira

Cahya Puteri Abdi Rabbi
4 Oktober 2021, 09:07
Pandora Papers, Shakira, Raja
ANTARA FOTO/REUTERS/Muhammad Hame
Raja Abdullah II dan Raja Harald V dari Norwegia meninjau pengawal kehormatan di Royal Palace di Amman, Yordania, Senin (2/3/2020).

Menurut ICIJ, sebagaimana diungkapkan dalam Pandora Papers, Raja Abdullah II dari Yordania  memiliki deretan properti senilai US$100 juta di berbagai lokasi seperti Malibu, Washington dan London.

Selain itu, menurut laporan tersebut, Keluarga Aliyev yang berkuasa di Azerbaijan telah memperdagangkan properti Inggris senilai hampir US$500 juta dalam beberapa tahun terakhir.

Dua pemimpin Uni Eropa juga disebutkan dalam laporan tersebut, yakni Perdana Menteri Ceko Andrej Babi, yang menggunakan perusahaan investasi offshore untuk mengakuisisi château senilai US$22 juta di Prancis Selatan.

Sementara itu, Presiden Nicos Anastasiades dari Siprus, mendirikan firma hukum yang dituduh menyembunyikan kekayaan seorang miliader Rusia.

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan istrinya Cherie Blair memiliki properti senilai 312.000  pundsterlng di London. 
Menurut Pandora Papers, penyanyi  Shakira telah membentuk perusahaan offshore di British Virgin Islands untuk menyembunyikan aset-asetnya. Seperti diketahui, oleh pemerintah Spanyol, Shakira tengah dicurigai tidak membayar pajak seperti seharusnya.

 Nama Presiden Rusia Vladimir Putin memang tidak muncul dalam daftar. Namun, nama-nama orang terdekatnya ataupun orang-orang yang selama ini terkait dengan dirinya termasuk beberapa wanita ada dalam daftar Pandora Papers.

Data Pandora Papers juga mengungkap nama-nama yang selama ini menjadi pendonor utama Partai Konservatif Inggris, partai di mana PM Inggris Boris Johnson bernaung.

Setelah lebih dari 18 bulan menganalisis data untuk kepentingan publik, the Guardian dan media lainnya akan mempublikasikan temuan mereka di Pandora Papers dalam beberapa hari mendatang. Pengungkapanakan dimulai dengan urusan keuangan dari beberapa pemimpin politik paling kuat di dunia.

Sebelum Pandora Papers, pada  2016 lalu, Panama Papers juga membocorkan data-data mengenai upaya penghindaran pajak orang-orang kaya dan berpengaruh di dunia.


Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...