Harga Saham Alibaba Anjlok karena Rumor Jack Ma Diincar Polisi Cina

Desy Setyowati
4 Mei 2022, 10:03
jack ma, alibaba, cina, tiongkok,
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA.
Pendiri Alibaba Jack Ma

Harga saham Alibaba yang terdaftar di Hong Kong anjlok hingga 9% pada perdagangan Selasa. Ini terjadi setelah ada rumor yang menghubungkan pendiri Alibaba Jack Ma dengan penyelidikan keamanan nasional.

Media pemerintah Cina melaporkan, biro keamanan Hangzhou pada 25 April mengambil ‘tindakan paksaan kriminal’ pada seseorang dengan nama belakang Ma. Dia dicurigai menggunakan internet untuk membahayakan keamanan nasional.

Tindakan pemaksaan yang dimaksud oleh biro keamanan Hangzhou dapat mencakup penahanan, penangkapan, atau jaminan.

Tabloid Global Times yang didukung oleh Beijing juga melaporkan, orang yang diselidiki adalah direktur departemen penelitian dan pengembangan perangkat keras perusahaan teknologi. Informasi ini mengutip biro keamanan Hangzhou.

“Media lokal selanjutnya melaporkan, orang tersebut memiliki nama depan dengan dua karakter Cina, bukan satu,” demikian dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (3/5). Sedangkan nama depan Jack Ma dalam bahasa Cina hanya memiliki satu karakter.

Ma, yang secara harfiah berarti 'kuda' adalah nama keluarga ke-13 yang paling umum di Cina, menurut laporan Kementerian Keamanan Publik Cina pada 2019. Populasi Hangzhou yang berjumlah 12 juta kemungkinan mencakup lebih dari 100 ribu orang yang bermarga Ma.

Meski begitu, harga saham Alibaba turun 1,8% pada perdagangan Selasa (4/5). Harganya anjlok 66% dari puncaknya pada Oktober 2020, meskipun pendapatan raksasa e-commerce ini terus meningkat sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini:

Investor mulai menjual saham setelah Jack Ma berbicara pada konferensi tingkat tinggi yang dihadiri oleh para bankir dan regulator keuangan pada akhir 2020. Ia mengkritik pembuat kebijakan Cina karena menghambat inovasi dan pertumbuhan.

Taipan Tiongkok itu pun dipanggil oleh Beijing pada awal November 2020 (2/11/2020). Setelah itu, Ma muncul setiap tiga bulan. Pertama kali ia muncul saat bertemu guru secara virtual.

Kemudian ia muncul lagi tiga bulan kemudian, bersama Putin dalam pertemuan Russian Geographical Society lewat konferensi video. Namun, “Jack Ma tidak menjadi pembicara dalam acara ini,” demikian dikutip dari Business Insider, pada April (15/4).

Pendiri Alibaba  itu dilaporkan mempelajari lukisan cat minyak. “Dimulai dengan gambar burung, bunga, dan kemudian beralih ke gaya abstrak,” demikian isi laporan The Wall Street Journal setelah melihat hasil karya pendiri Alibaba itu, dikutip dari Art News, pada Agustus tahun lalu (23/8/2021).

Kemudian, sumber dari pemerintah menyampaikan kepada Reuters bahwa Jack Ma pernah menulis surat langsung kepada Presiden Cina Xi Jinping pada awal 2021. Dalam surat ini, Ma menawarkan diri untuk mengabdi di sisa hidupnya dalam pengembangan pendidikan dan pertanian di perdesaan Cina.

Xi Jinping membacakan surat dari Jack Ma dalam pertemuan para pemimpin senior Cina pada Mei. Namun, Reuters tidak menjelaskan tindak lanjut Xi Jinping terkait surat tersebut.

Meski begitu, Jack Ma melakukan apa yang disebutkan dalam surat tersebut. Setelah ‘menghilang’ pasca-mengkritik aturan keuangan pada akhir 2020.

"Saya dan rekan-rekan belajar dan berpikir, kami akan mengabdikan diri pada gagasan filantropi pendidikan," kata Ma dikutip dari The Straits Times, pada November 2021 (8/11/2021).

Ia mengatakan akan mendukung dan melayani guru di perdesaan. "Kami akan mengembangkan pendidikan perdesaan dan bekerja meremajakan desa untuk mencapai kemakmuran bersama," ujarnya.

Ma juga gencar menjalankan aktivitas pertanian. Pada September, ia terlihat mengunjungi lahan pertanian di Provinsi Zhejiang, Cina.

South China Morning Post (SCMP) juga pernah melaporkan pada Mei, bahwa Ma mengunjungi Eropa dalam rangka tur studi pertanian dan teknologi.

Kemudian, muncul laporan foto-foto Ma mengenakan gaun pelindung putih dan memegang pot bunga. Pendiri Alibaba ini juga dikabarkan akan mengembangkan teknologi komputasi awan (cloud computing), big data, dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) untuk membantu pertanian di Cina.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...