Cara Jack Ma Redam Amarah Xi Jinping Usai Kritik soal Aturan Fintech

Fahmi Ahmad Burhan
9 November 2021, 16:17
jack ma, cina, xi jinping, alibaba
ANTARA FOTO/Anthura/Handout via REUTERS/AWW/djo
Jack Ma, pendiri Grup Alibaba, mengunjungi penanam bunga Belanda Anthura di kota Bleiswijk, Belanda, Senin (25/10/2021) dalam foto handout yang didapat pada Kamis (28/10/2021).

Jack Ma sempat ‘menghilang’ dan hanya muncul tiga bulan sekali setelah mengkritik pemerintah Cina soal aturan teknologi finansial (fintech). Pendiri Alibaba ini pun melakukan beberapa upaya yang dinilai untuk meredam amarah Presiden Xi Jinping.

Sumber dari pemerintah menyampaikan kepada Reuters, Jack Ma pernah menulis surat langsung kepada Xi Jinping pada awal tahun. Dalam surat ini, Ma menawarkan diri untuk mengabdi di sisa hidupnya dalam pengembangan pendidikan dan pertanian di perdesaan Cina.

Xi Jinping membacakan surat dari Jack Ma dalam pertemuan para pemimpin senior Cina pada Mei. Namun, Reuters tidak menjelaskan tindak lanjut Xi Jinping terkait surat tersebut.

Meski begitu, Jack Ma melakukan apa yang disebutkan dalam surat tersebut. Setelah ‘menghilang’ pasca-mengkritik aturan keuangan pada akhir tahun lalu, Ma muncul di depan umum dan memberikan pidato kepada 100 guru perdesaan Cina.

"Saya dan rekan-rekan belajar dan berpikir, kami akan mengabdikan diri pada gagasan filantropi pendidikan," kata Ma dikutip dari The Straits Times, Senin (8/11).

Ia mengatakan akan mendukung dan melayani guru di perdesaan. "Kami akan mengembangkan pendidikan perdesaan dan bekerja meremajakan desa untuk mencapai kemakmuran bersama," ujarnya.

Ma juga gencar menjalankan aktivitas pertanian. Pada September, ia terlihat mengunjungi lahan pertanian di Provinsi Zhejiang, Cina. 

South China Morning Post (SCMP) juga pernah melaporkan pada Mei, bahwa Ma mengunjungi Eropa dalam rangka tur studi pertanian dan teknologi.

Pekan lalu, muncul laporan foto-foto Ma mengenakan gaun pelindung putih dan memegang pot bunga. Pendiri Alibaba ini juga dikabarkan akan mengembangkan teknologi komputasi awan (cloud computing), big data, dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) untuk membantu pertanian di Cina.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...