Kesepakatan Pemimpin G20: Dana Pandemi hingga Waspadai Cacar Monyet

Ameidyo Daud Nasution
16 November 2022, 17:15
g20, kesehatan, covid-19
ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Zabur Karuru/nym.
Presiden Joko Widodo (kanan) mendengarkan penyampaian pandangan dari Perdana Menteri India Narendra Damodardas Modi (tengah) dalam Working Session 3 KTT G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).

Acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah berakhir hari ini. Dalam penutupan, para pemimpin kelompok negara tersebut bersepakat soal isu kesehatan.

Hal itu dituangkan dalam deklarasi setebal 16 halaman dan berisi 52 poin. Terkait kesehatan, G20 sepakat bahwa ancaman wabah masih ada dan perlu diwaspadai. Dua di antaranya adalah pandemi Covid-19 dan cacar monyet atau Monkeypox.

"G20 dan komunitas global harus bersatu untuk meningkatkan kebersamaan kita dalam kemampuan pencegahan, kesiapsiagaan dan respons," demikian bunyi poin nomor 19 Deklarasi seperti ditulis pada Rabu (16/11).

G20 juga telah menyepakati dana pandemi senilai US$ 1,4 miliar. Dana ini diharapkan bisa membantu kesenjangan pembiayaan pencegahan pandemi senilai US$ 10 miliar.

"Kami berkomitmen meningkatkan kapasitas negara berkembang melalui Dana Pandemi," demikian bunyi poin 20.

Negara-negara G20 juga sepakat melanjutkan kolaborasi setiap Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan terutama dalam mencegah pandemi terulang. G20 juga memperpanjang Satuan Tugas untuk melancarkan kerja sama tersebut.

"Satgas akan terus diketuai Italia dan Indonesia yang mewakili ekonomi maju serta berkembang," bunyi poin nomor 21.

Pemimpin G20 juga sepakat bahwa vaksin dan obat adalah komoditas yang penting secara global. Maka, mereka berupaya memastikan akse vaksin, terapi, dan diagnostik secara tepat waktu dan adil kepada seluruh negara.

Selain itu G20 bersepakat mengaktifkan pengawasan patogen global untuk mendeteksi mikroba, bakteri, hingga virus yang mengancam manusia di masa depan.

"Kami mendorong berbagi data patogen secara tepat waktu pada platform bersama dan terpercaya bekerja sama dengan WHO," bunyi poin nomor 22.

Para pemimpin juga akan memperkuat kapasitas manufaktur produk kesehatan terutama di negara berkembang. Selain itu mereka mendukung adanya pusat Transfer Teknologi Vaksin mRNA WHO di seluruh dunia.

Terakhir, memfasilitasi perjalanan internasional lewat bukti vaksinasi secara digital yang terintegrasi global. "Kami mendukung dialog internasional berkelanjutan dalam membentuk jaringan kesehatan digital global sebagai upaya respons pandemi di masa depan," demikian bunyi poin nomor 23 dari Deklarasi.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...