Presiden Digulingkan dan Dipenjara, Peru Umumkan Darurat Nasional
Pada hari Selasa, Castillo menyebut penangkapannya tidak adil dan sewenang-wenang dan mengatakan dia "tidak akan pernah menyerah dan mengabaikan tujuan populer yang membawa saya ke sini."
Dia juga meminta pasukan keamanan "untuk meletakkan senjata mereka dan berhenti membunuh orang-orang yang haus akan keadilan."
Kondisi ketidakstabilan politik di Peru membuat kawasan pariwisata lumpuh, seperti benteng Machu Picchu Inca, dan kota kedua Peru, Arequipa.
Organisasi pribumi dan agraris menyerukan pemogokan tanpa batas waktu mulai Selasa kemarin. Kondisi ini membuat layanan kereta antara kota Cusco dan Machu Picchu berhenti sementara.
Walikota Machu Picchu Darwin Baca mengatakan situasi ini membuat banyak turis terdampar di lokasi wisata. Sehingga dia meminta bantuan untuk mengevakuasi mereka.
"Saya seharusnya meninggalkan Cuzco kemarin (Selasa) dengan kereta api dan terbang ke Lima untuk pulang, tetapi sekarang situasinya tidak jelas," kata seorang turis Belgia yang hanya menyebut namanya sebagai Walter, kepada AFP.