Google Doodle Tampilkan Hari Bumi, Ini Sejarahnya

Amelia Yesidora
22 April 2023, 12:12
Hari Bumi
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Ilustrasi, sejumlah aktivis PETA melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Terowongan Kendal, Jakarta, Senin (17/4/2023).

Selain Idul Fitri, hari ini Sabtu (22/4) juga diperingati sebagai Hari Bumi. Bahkan, Google memunculkan doodle khusus dalam halaman pertama pencariannya. Biasanya perayaan ini bertepatan dengan hari ekuinoks musim semi yang terjadi di seluruh dunia.

Tema Hari Bumi Tahun ini adalah “Invest in Our Planet” yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pemanasan global dan sumber energi terbarukan. Secara umum, Hari Bumi ada untuk menghormati pergerakan lingkungan serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melindungi sumber daya alam. Perayaan ini sendiri sudah berumur lebih dari setengah abad.

Perayaan kolektif ini bermula dari negara Amerika Serikat (AS), di mana pabrik menghasilkan asap beracun, limbah dibuang ke sungai, namun warga tidak bisa menindak pabrik lewat meja hijau. Ide pun muncul dari anggota Senat Amerika Serikat Gaylord Nelson. 

Pada 1960-an, Nelson menciptakan perayaan untuk memperingati pergerakan lingkungan di negaranya. Menurutnya, masyarakat berhak atas udara bersih yang ebbas polusi dan perguruan tinggi perlu membuat kurikulum terkait isu lingkungan hidup. 

Barulah pada 22 April 1970 Nelson mengorganisir Hari Bumi pertama dengan bantuan mahasiswa Harvard University bernama Denis Hayes. Meski baru pertama kali dilakukan, Hari Bumi 1970 dihadiri sekitar 20 juta orang di seluruh AS. 

Gerakan inilah yang kemudian menguatkan dukungan atas rancangan undang-undang setempat. Mulai dari Clean Air Act alias Undang-undang (UU) Udara Bersih yang diperbarui pada 1970 dan Endangered Species Act atau UU Spesies Langka pada 1973.

Gerakan Hari Bumi global baru terlaksana pada 1990, diorganisir oleh Haynes. Lebih dari 200 juta orang di 140 negara mengikuti acara ini. Kini, Jaringan Hari Bumi atau Earth Day Network sudah tersebar ke 20 ribu rekanan dan organisasi di 190 kota.

Untuk merayakan Hari Bumi, relawan di berbagai negara menanam pohon, membersihkan sampah, hingga meminta pemerintah melakukan sesuatu untuk melawan perubahan iklim. Ini terkait juga dengan laporan Reuters bahwa ilmuwan memperingatkan cuaca ekstrim dan rekor suhu tahun ini. 

Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...