Indonesia Dorong Pembentukan Dana Pandemi ASEAN

Tia Dwitiani Komalasari
10 Mei 2023, 07:29
Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau kesiapan RSUD Komodo, Manggarai Barat, NTT, sebagai rumah sakit rujukan untuk kepala negara dan delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN (9/5/2023).
Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau kesiapan RSUD Komodo, Manggarai Barat, NTT, sebagai rumah sakit rujukan untuk kepala negara dan delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN (9/5/2023).

Indonesia tengah mendorong pembentukan dana pandemi atau pandemic fund di kawasan ASEAN. Dana tersebut dapat digunakan untuk respons pencegahan dan pengendalian penyakit yang akan datang.

Hal ini menjadi salah satu bahasan dalam KTT ASEAN. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan dana pandemi dapat digunakan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons menghadapi pandemi berikutnya.

"Kita mau konsentrasi di pandemic fund. Teman-teman di ASEAN sudah bikin proposalnya untuk diajukan," ujar Budi saat peninjauan RSUD Komodo, Senin (8/5).

Tujuan Dana Pandemi

Budi mengatakan, kawasan ASEAN harus mempunyai kapasitas pembiayaan untuk mencegah dan menghadapi pandemi. Indonesia telah berhasil menghadapi disrupsi terberat dalam seabad terakhir yaitu pandemi Covid-19.

Dunia terbukti tidak siap menghadapi pandemi karena tidak mempunyai arsitektur kesehatan yang andal untuk mengelola pandemi. Atas dasar itulah semua negara harus memastikan ketahanan komunitas internasional dalam menghadapi pandemi yang akan datang.

Pandemic fund akan memberikan pembiayaan untuk kapasitas pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons (PPR) pandemi yang akan datang. Kerja sama antara keuangan dan kesehatan sangat penting untuk mempersiapkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons.

Oleh karena itu penting bagi setiap negara memiliki dana pandemi untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi di masa yang akan datang.

Dana Pandemi Global

Sebelumnya, lembaga Financial Intermediary Fund (FIF) menargetkan pengumpulan dana untuk persiapan pandemi global senilai US$10,5 miliar atau sekitar Rp161,23 triliun per tahun.

Namun, menurut laporan Ketua Dewan Pengelola Dana FIF Chatib Basri, total dana sumbangan yang terkumpul hingga 11 Oktober 2022 baru mencapai US$1,4 miliar atau Rp21,49 triliun. Jumlah ini porsinya baru 13,33% dari target yang diharapkan.

Adapun sumbangan yang sudah terkumpul berasal 12 negara anggota G20, termasuk Indonesia yang sudah menyumbang US$50 juta. Ada juga sumbangan yang berasal dari beberapa negara berkembang dan tiga lembaga filantropis global.

"Kami tentu berharap bahwa anggota-anggota FIF akan memberi donasi, diharapkan setiap tahun (terkumpul) sekitar US$10,5 miliar untuk persiapan dana yang akan diberikan ke negara berpendapatan menengah-bawah kalau ada pandemi," ujar Chatib, dilansir Katadata.co.id, Selasa (11/10/2022).

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...