Bukti Ketangguhan Ekonomi AS, Wall Street Ditutup Beragam

Aditya Widya Putri
30 Juni 2023, 09:58
Sejumlah saham-saham perbankan terdongkrak di Wall Street setelah melewati stress test tahunan Fed.
xPACIFICA/Getty Image
Sejumlah saham-saham perbankan terdongkrak di Wall Street setelah melewati stress test tahunan Fed.

Saham-saham di Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Data ekonomi baru menunjukkan pertumbuhan Amerika Serikat tetap tangguh dan para pemberi pinjaman terbesar negara itu lulus stress test tahunan Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 269,76 poin atau 0,80%, menjadi menetap di 34.122,42 poin. Indeks S&P 500 bertambah 19,58 poin atau 0,45%, menjadi berakhir di 4.396,44 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 0,42 poin, ditutup pada 13.591,33 poin.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor keuangan dan material memimpin penguatan masing-masing naik 1,67% dan 1,27%. Sementara itu, sektor jasa komunikasi dan barang kebutuhan pokok memimpin penurunan dengan masing-masing melemah 0,63% dan 0,15%.

Imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi menyeret Komposit Nasdaq yang padat teknologi. Saham siklikal atau saham yang pergerakannya dipengaruhi kondisi makro ekonomi berkinerja baik, dan memimpin Dow untuk ditutup 200 poin lebih tinggi pada Kamis (29/6).

Bank-bank besar ternama terangkat pada Kamis (29/6) setelah melewati stress test tahunan Fed. Sebanyak 23 bank membuktikan bahwa mereka memiliki modal cukup untuk menyerap kerugian lebih dari US$540 miliar. Regulator mengatakan Rabu (28/6) bahwa 23 pemberi pinjaman terbesar tersebut melewati resesi global hipotetis yang parah dalam stress test.

Goldman Sachs dan JPMorgan Chase masing-masing naik lebih dari 3,0%, sementara Wells Fargo naik sekitar 4,5%. Beberapa saham keuangan lain yang terseret ke bawah selama krisis perbankan tahun ini juga menguat, termasuk Western Alliance dan Zions Bancorporation.

Investor mencerna sejumlah data ekonomi positif yang menunjukkan ketangguhan ekonomi dan kuatnya pasar tenaga kerja. Beberapa analis yakin kabar ini dapat meredakan kekhawatiran resesi, tetapi meningkatkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Merujuk data yang dikeluarkan oleh Biro Analisis Ekonomi AS pada Kamis (29/6), tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS direvisi naik menjadi 2% pada kuartal pertama, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,3%. Ini adalah estimasi ketiga dan terakhir untuk periode tersebut, mencerminkan revisi naik pada ekspor dan belanja konsumen.

Klaim pengangguran awal AS turun 26.000 klaim menjadi 239.000 klaim dalam pekan yang berakhir 24 Juni, level terendah sejak Mei. Kondisi ini menunjukkan pasar tenaga kerja tetap cukup kuat, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (29/6).

“Ketahanan bukanlah sesuatu yang biasanya kita keluhkan, tetapi pada kesempatan ini, hal itu bisa merugikan ekonomi,” kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset.

Angka PDB kuartal pertama paling mengejutkan karena secara signifikan melampaui ekspektasi. Klaim pengangguran awal juga jauh lebih rendah dari perkiraan dan tren baru-baru ini.


"Sesi perdagangan yang beragam pada Kamis membuat kami mendapatkan lebih banyak bukti ketahanan ekonomi Amerika Serikat, investor jadi bertanya-tanya apakah mereka sekali lagi meremehkan berapa banyak pengetatan moneter yang diperlukan," kata Erlam.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...