ASEAN BAC Prioritaskan Isu Ketahanan Kesehatan, Ajak Kemitraan Swasta

Tia Dwitiani Komalasari
29 Juli 2023, 07:22
Massa gabungan organisasi peduli hepatitis menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (29/5/2023). Mereka menuntut agar Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk memenuhi ketersediaan obat bagi penyakit Hepatitis
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
Massa gabungan organisasi peduli hepatitis menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (29/5/2023). Mereka menuntut agar Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk memenuhi ketersediaan obat bagi penyakit Hepatitis C yang saat ini pasokannya tidak selalu tersedia.

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid, kembali menyatakan komitmennya untuk meningkatkan Ketahanan Kesehatan di seluruh wilayah ASEAN. Untuk itu, dibutuhkan kemitraan publik dan swasta yang lebih besar di sektor kesehatan wilayah ASEAN.

Arsjad mengatakan, ASEAN BAC diharapkan dapat membantu mengatasi tantangan kesehatan yang signifikan. ASEAN-BAC berusaha untuk mempromosikan lingkungan bisnis yang berkembang dan kuat yang melindungi kesehatan dan kesejahteraan warga.

“Kita banyak belajar selama pandemi kemarin, bahwa infrastruktur kesehatan adalah salah satu hal yang perlu menjadi prioritas. Untuk itu ASEAN-BAC menjadikan Ketahanan Kesehatan sebagai salah satu isu prioritas," kata Arsjad dalam keterangan tertulis, Jumat (28/7)..

Pada sisi regional, Arsjad mengatakan, Indonesia juga telah mengesahkan UU Omnibus Reformasi Kesehatan. Dengan UU ini, Indonesia siap terbuka terhadap investasi dalam penelitian dan pengembangan, pengembangan pasar baru dan manufaktur, serta meningkatkan pelayanan di sektor kesehatan.

Shuhaela Haqim, Policy Manager untuk ASEAN-BAC Health Working Group, mengatakan bahwa kunci untuk mencapai ketahanan kesehatan terletak pada kolaborasi regional yang lebih kuat, sistem kesehatan yang lebih kokoh, dan lebih banyak investasi dalam riset dan inovasi (R&D).

"Kita membutuhkan pendekatan yang sistematis dan terpadu untuk mengurangi penyakit hepatitis di kawasan ASEAN. Dengan mengidentifikasi area kunci kolaborasi, sistem kesehatan, serta investasi dalam R&D, ASEAN dapat memiliki kemampuan yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan kesehatan dan melindungi kesejahteraan ratusan juta orang di wilayah ASEAN," kata Shuhaela, yang juga merupakan Country Director for the Tony Blair Institute for Global Change.

 Komitmen ASEAN-BAC untuk memperkuat ketahanan kesehatan di kawasan tercermin juga melalui adanya ASEAN Business Awards 2023 atau ABA 2023.  Ajang ini memainkan peran penting dalam mempromosikan Ketahanan Kesehatan melalui dua kategori khusus: Health Innovation dan Corporate Health Achievement.

Kategori-kategori ini mengakui perusahaan-perusahaan yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dan kontribusi yang luar biasa dalam memajukan kesehatan dan kesejahteraan di wilayah ASEAN.

Kategori Health Innovation merayakan inisiatif, produk, atau terobosan teknologi yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan perawatan kesehatan dan pengelolaan penyakit di ASEAN. Inovasi-inovasi ini memiliki potensi untuk merevolusi sistem perawatan kesehatan, meningkatkan akses terhadap pengobatan, dan menyalakan masyarakat untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat.

Pada Hari Hepatitis Dunia, ASEAN-BAC mendorong perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan solusi-solusi baru untuk mengatasi virus hepatitis dan tantangan kesehatan lain yang ada di wilayah ini.

 Kategori Corporate Health Achievement mengakui perusahaan-perusahaan yang telah melakukan upaya luar biasa dalam memprioritaskan kesejahteraan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Kategori ini merupakan peran penting sektor swasta dalam mempromosikan budaya kesehatan di dalam organisasi.

Melalui dedikasi mereka terhadap kesehatan perusahaan, perusahaan-perusahaan ini menginspirasi yang lain untuk mengadopsi kebijakan dan inisiatif yang berorientasi pada kesehatan, menciptakan efek domino yang berdampak positif bagi masyarakat secara luas.

 Berbagai perusahaan seperti PT Astra International Tbk., Indika Energy, Sinar Mas, Bakrie Group, East Ventures, Indofood, Mayora Group, dan MRT Jakarta telah menerapkan praktik bisnis yang mengutamakan kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan karyawan serta konsumennya.

 Sinar Mas tekanan komitmennya untuk menjamin kesehatan karyawan dan akses kesehatan yang adil melalui Asuransi Sinar Mas. “Kami menerapkan budaya peduli dengan menawarkan manfaat kesehatan yang komprehensif dan kesempatan dukungan kesehatan mental. Asuransi Sinar Mas juga berusaha untuk memperkuat infrastruktur kesehatan dengan menyediakan penawaran seperti asuransi kesehatan yang terjangkau untuk seluruh komunitas,” ujar Howen Widjaja, Chief Executive Officer Asuransi Sinar Mas.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...