NUS Business School Bidik Mahasiswa Indonesia untuk Bergabung
Laki-laki lulusan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung pada 2019 tersebut mendirikan Lintas Agri Punakawan di Jawa Tengah. Ini adalah perusahaan perkebunan dan investasi yang berfokus di perkebunan berkelanjutan.
Sedangkan, perusahaan keluarganya adalah Corakwarna Promo yang bergerak dI bidang periklanan billboard. Dia menjabat sebagai komisaris di perusahaan yang berbasis di Bandung ini. Ini membuatnya masih harus menghadiri rapat bulanan meski sedang berkuliah.
“Ini kemewahan yang tidak saya dapatkan jika memilih kampus di Amerika Serikat atau Inggris,” kata Rafi.
Tidak hanya itu, berkuliah di Singapura juga memberikan Rafi perspektif bisnis yang lebih kontekstual untuk Asia. Perspektif ini lebih mudah diterapkan untuk berjalannya bisnis yang dia jalankan. Terlebih, Singapura adalah salah satu pusat ekonomi dan bisnis terbesar di Asia Tenggara.
NUS pun bekerja sama dengan berbagai program beasiswa untuk menarik lebih banyak mahasiswa Indonesia. Ini termasuk program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, ASEAN Undergraduate Scholarship, serta beasiswa dari NUS sendiri. Dalam waktu dekat, NUS berencana meluncurkan beasiswa NUS ASEAN Master’s Scholarship Programme.
NUS Business School menawarkan program S1, pascasarjana, dan pascasarjana eksekutif yang dikhususkan untuk pemimpin-pemimpin perusahaan. Mereka memiliki 174 pengajar yang tersebar dari 22 negara. Ini termasuk pengajar lulusan kampus ternama seperti Harvard, Oxford, dan Stanford.