Serangan Israel ke Gaza Lebih Parah Setelah Gencatan Senjata

Safrezi Fitra
4 Desember 2023, 16:07
Serangan Israel ke Gaza Lebih Parah Setelah Gencatan Senjata, gencatan senjata, serangan israel, gaza, israel, palestina, hamas
Ashraf Amra/Reuters
Ilustrasi, sebuah gedung di Gaza hancur terkena serangan rudal Israel.

Setelah sepakat memberlakukan gencatan senjata tiga kali sepanjang 24 November hingga 1 Desember, kini Israel dan Hamas kembali melanjutkan perang. Perang kali ini dianggap lebih parah dari sebelum gencatan senjata.

Militer Israel mengumumkan telah meluncurkan perang darat habis-habisan melawan Hamas di seluruh Jalur Gaza, Palestina, sejak hari Minggu. Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan militer Israel terus memperluas operasi daratnya terhadap pusat-pusat Hamas di seluruh Jalur Gaza.

“Pasukan ini berhadapan langsung dengan ‘teroris’ dan membunuh mereka,” kata Hagari seperti dikutip Reuters, Senin (4/12). Hagari menggunakan label teroris untuk menyebut kelompok militan Palestina, Hamas.

Kamp pengungsi Jabaliya di utara diserang, dengan laporan awal mengatakan puluhan orang tewas dan setidaknya satu blok pemukiman hancur. Rekaman video menunjukkan orang-orang mencari mayat di bawah reruntuhan. Sekitar 300 orang dilaporkan berlindung di sekitar area kamp yang berulang kali menjadi sasaran Israel selama sebulan terakhir.

Serangan bukan cuma menyasar utara Gaza, namun mulai beranjak ke selatan, terutama Kota Khan Younis. Kota ini menjadi fokus serangan udara dan tembakan artileri Israel dalam fase baru perang, menyusul gagalnya gencatan senjata yang telah terjadi selama sepekan.

Menurut Reuters, orang-orang yang berlindung di selatan Jalur Gaza setelah meninggalkan rumah mereka pada awal perang mengatakan bahwa mereka tidak punya tempat aman untuk pergi. Ini karena serangan Israel yang masif sejak akhir pekan lalu.

Populasi pengungsi di selatan Gaza pun terus bertambah dalam beberapa pekan terakhir karena beberapa ratus ribu orang dari Jalur Gaza utara melarikan diri ke selatan. Ada yang berkemah di tenda, ada yang di sekolah, ada pula yang tidur di tangga atau di luar beberapa rumah sakit yang beroperasi di kota.

Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Jumat bahwa salah satu rumah sakit itu "seperti film horor" ketika ratusan anak-anak dan orang dewasa yang terluka menunggu perawatan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...