Kronologi Perdana Menteri Palestina Mengundurkan Diri

Agustiyanti
27 Februari 2024, 06:59
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, palestina, gaza, perang, israel
ANTARA FOTO/REUTERS/Raneen Sawafta/AWW/sa.
Raneen Sawafta Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menanam pohon selama upacara pembukaan pabrik pengolahan air limbah, di Tayasir di West Bank yang diduduki Israel, Rabu (24/3/2021).

Ketika Mahkamah Internasional mendengarkan pendapat dari sekitar 50 negara mengenai dampak hukum pendudukan Israel di Tepi Barat. Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich mengumumkan rencana untuk membangun lebih dari 3.300 rumah baru sebagai tanggapan atas penembakan yang menewaskan seorang warga sipil Israel.

Smotrich mengatakan, keputusan tersebut akan memulai proses persetujuan untuk 300 rumah baru di pemukiman Kedar dan 2.350 di Maale Adumim, tempat serangan itu terjadi.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kecewa mendengar pengumuman Israel tentang pemukiman baru tersebut. “Sudah menjadi kebijakan lama AS di bawah pemerintahan Partai Republik dan Demokrat bahwa permukiman baru adalah kontra-produktif untuk mencapai perdamaian abadi,” katanya di Buenos Aires.

Hal tersebut, menurut dia, juga tidak sejalan dengan hukum internasional. "Pemerintahan kami tetap menentang perluasan permukiman dan menurut penilaian kami, hal ini hanya melemahkan, bukan memperkuat, keamanan Israel," kata dia. 

Kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel telah meningkat secara signifikan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan 1.139 orang. Pemboman balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 29.000 warga sipil Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Jalur Gaza.

Pejabat kesehatan Palestina juga mengatakan setidaknya 401 orang tewas akibat tembakan Israel di Tepi Barat yang diduduki pada periode yang sama.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...