Trump Minta CEO Goldman Sachs Ganti Ekonom yang Kritik Soal Tarif
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan CEO Goldman Sachs, David Solomon, seharusnya mengganti ekonom bank tersebut atau fokus saja menjadi seorang DJ (disc jockey). Pernyataan Trump itu disampaikan beberapa hari setelah kepala ekonom Goldman memperingatkan bahwa konsumen AS akan membayar lebih banyak untuk tarif baru.
Serangan Trump terhadap Solomon — yang bekerja sampingan sebagai seorang DJ — muncul ketika presiden mempromosikan apa yang dia sebut sebagai pendapatan "masif" yang dikumpulkan oleh pemerintah federal karena kebijakan tarifnya.
"Tarif tidak menyebabkan inflasi, atau masalah lain bagi Amerika, selain sejumlah besar uang tunai yang mengalir ke pundi-pundi Departemen Keuangan kita," tulis Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social, seperti dikutip CNBC, Selasa (12/8).
Departemen Keuangan AS menyatakan pendapatan tarif telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir, meningkat menjadi hampir US$ 28 miliar (Rp 439 triliun, kurs Rp 16.290/US$) hanya pada bulan Juli. Sementara itu, inflasi terus meningkat, meskipun data terbaru menunjukkan harga konsumen meningkat sedikit lebih rendah dari perkiraan.
Trump kemudian menulis, "Telah terbukti bahwa sebagian besar perusahaan dan pemerintah asing yang membayar tarif tersebut, bukan konsumen."
Peringatan Ekonom tentang Dampak Tarif Trump
Namun, banyak ekonom terus memperingatkan dampak penuh dari tarif Trump belum dirasakan sepenuhnya. Banyak pelaku usaha mengatakan mereka harus menaikkan harga sebagai respons terhadap bea impor AS.
"Solomon dan Goldman menolak untuk memberikan penghargaan di mana penghargaan itu pantas diberikan," tulis Trump. Ia mengklaim ekonom Goldman membuat prediksi yang buruk sejak lama tentang dampak pasar dan tarif.
"Saya pikir David sebaiknya keluar dan mencari ekonom baru, atau, mungkin, dia seharusnya fokus menjadi DJ saja, dan tidak perlu repot-repot menjalankan lembaga keuangan besar," tulis Trump.
Trump tidak menyebutkan ekonom yang dia inginkan untuk menggantikan Solomon. Tetapi Jan Hatzius, kepala ekonom Goldman Sachs sejak 2011, memperingatkan dalam catatan riset yang dirilis Minggu (10/8) bahwa konsumen AS pada akhirnya akan menanggung peningkatan bagian dari biaya tarif Trump.
