Kasus Covid-19 Naik, Apa VItamin untuk Daya Tahan Tubuh?

Sorta Tobing
24 Juni 2021, 12:21
vitamin, imunitas tubuh, kekebalan tubuh, daya tahan tubuh, makanan sehat, Virus corona, Covid-19
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.
Ilustrasi. Dua pasien orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 berjemur untuk mendapatkan vitamin D.

Para peneliti menemukan, mereka yang mengonsumsi probiotik, omega-3, vitamin D memiliki risiko infeksi SARS-CoV-2 yang lebih rendah. Namun, efek ini terlihat besar pada wanita, tidak pada responden pria. 

Kasus Covid-19 Kian Melonjak, IGD RSUD Cengkareng Sibuk
Kasus Covid-19 kian melonjak. (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Apa Makanan untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh?

Ada lagi cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh, yaitu menjaga pola makan. Sebuah penelitian terhadap 2.884 petugas kesehatan di Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris, dan AS berkata demikian. Mereka yang mengikuti pola makan nabati dan pescatarian (nabati plus beberapa makanan laut) lebih kecil kemungkinan terinfeksi Covid-19. 

DW melaporkan, orang yang makan pola makan nabati 73% lebih rendah terkena Covid-19 sedang hingga berat. Untuk pola makan pescatarian kemungkinannya menjadi 59%. 

Orang yang makan rendah karbohirat tapi tinggi protein tiga kali lebih mungkin terinfeksi Covid-19 sedang hingga berat, dibandingkan dengan mereka yang diet nabati. Namun, studi ini masih terbatas. Sebanyak 70% pesertanya adalah laki-laki dan 95% berprofesi dokter.

Para peneliti tidak memperhitungkan faktor lain, seperti stres dan waktu tidur. Penelitian ini juga tidak mengontrol dengan tepat seberapa besar petugas kesehatan tersebut terpapar virus corona.

Namun, temuan itu sejalan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO. Manusia membutuhkan mikronutrien dan makronutrien, yang sebagian besar ditemukan pada makanan nabati. 

Mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Keduanya berfungsi menjaga sistem kekebalan tubuh. Sedangkan makronutrien memberi energi dan mempertahankan fungsi tubuh. Secara umum makronutrien terbagi tiga kelompok, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. 

WHO merekomendasikan makan makanan mengandung buah-buahan, sayuran, kacang-kancangan, dan biji-bijian. Setiap orang dewasa makan setidaknya lima porsi atau 400 gram buah dan sayuran setiap hari.

Kurangi asupan gula. Batas maksimalnya adalah 12 sendok teh per hari, tapi idealnya hanya enam sendok teh saja. Gula dalam buah dan sayuran tidak termasuk dalam jumlah ini. Untuk asupan garam dibatasi satu sendok teh per hari. 

Yang tak kalah penting adalah asupan asam lemak omega-3. Nutrisi ini banyak ditemukan pada minyak tumbuhan dan biji-bijian dan ikan.

Mikroba juga tak kalah penting. Kumpulan bakteri, jamur, parasit, dan virus yang hidup berdampingan di tubuh ini paling banyak ditemukan di usus. Kehadirannya membantu tubuh mencerna makanan, membuat vitamin penting, melindungi infeksi, dan membentuk imunitas. 

Serat membantu memberi makanan bakteri baik. Makanan probiotik yang mengandung bakteri hidup juga dapat melakukannya. Termasuk di dalam kategori ini adalah makanan fermentasi, seperti kefir, yogurt, kimchi, asinan kubis, acar sayuran, tempe, dan kombucha.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...