Mengenal Sejarah Tari Lilin dari Sumatera Barat dan Jenisnya

Dwi Latifatul Fajri
15 November 2021, 17:33
Tari Lilin
encyclopedia.jakarta-tourism.go.id

Busana

Busana yang dipakai para penari adalah pakaian adat khas Minangkabau. Penari memakai tengkuluak (hiasan kepala), baju batabue (busana atasan), lambak (busana bawah), dan salampang. Aksesoris yang dipakai berupa gelang, kalung, dan cincin.

Alat Musik

Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Lilin merupakan alat musik tradisional Sumatera. Alat musik yang dipakai seperti akordeon, biola, gong, gitar, kenong, gendang, bonang, sampai tok-tok.

Pola Lantai Tari Lilin

Penari perempuan dan laki-laki memegang piring berisi lilin yang menyala di telapak tangan mereka. Penari ini akan memutar piring secara horizontal agar lilin tidak padam. Para penari juga menggerakkan tubuh secara hati-hati Tarian ini memakai gerakan lurus ke depan dan belakang.

Tarian ini terdiri dari gerakan ayunan tangan, gerakan berdoa, meliuk, dan memutar badan. Ada juga gerakan memutar tangan yang dilakukan ketika duduk bersimpuh. Penari membutuhkan keahlian khusus untuk juga meliuk-liukkan badan dan menjaga lilin tetap menyala.

Cara membuat lilin tetap menyala adalah mempertahankan posisi piring tetap datar. Posisi datar ini bisa mengurangi terpaan angin yang membuat api lilin padam.

Jenis Tari Lilin

Tari Lilin Siwa

Salah satu jenis tari lilin adalah tari Lilin Siwa yang termasuk tarian tradisional dari Palembang, Sumatera Selatan. Tarian ini ada sejak kerajaan Sriwijaya berkuasa di Palembang. Perkembangan agama Hindu membuat tari Lilin Siwa sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Siwa, dewa tertinggi di agama Hindu.

Tari Lilin Siwa dipopulerkan oleh Rozak tahun 1943. Tarian ini termasuk jenis tari yang membawa lilin di piring besar. Penari terdiri dari remaja perempuan minimal 3 orang. Para penari membawa lima buah piring besar dan lima piring kecil. Perbedaan dengan lilin biasa, tari Lilin Siwa hanya menjalankan satu buah lilin.

Penari mengambil posisi duduk bersimpuh dan meletakkan tumpukan piring ke lantai. Mereka menata piring yang dibawa dalam satu barisan ke belakang, lalu melangkah mundur.

Tari Lilin Bepinggan

Tarian tradisional ini berasal dari kota Kayuagung, Sumatera Selatan. Tarian ini berfungsi sebagai hiburan untuk masyarakat setempat. Mengutip dari Jurnal “Estetika Tari Lilin Bepinggan pada Masyarakat Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan”, tarian ini dilakukan oleh 3 sampai 9 penari perempuan yang berasal dari sembilan marga.

Setiap gerakan tari Lilin Bepinggan memiliki makna sendiri. Tarian ini melambangkan keceriaan untuk menyambut malam Lailatul Qadar. Gerakan tarian terdiri dari gerak ancang-ancang, nginjit menginjit (mempersiapkan diri), gerak cakat turun (tangan naik turun), dan ngopar pungu (mengeparkan tangan)

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...