Ketahui Tanda Playing Victim, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Siti Nur Aeni
9 Desember 2021, 17:17
Ilustrasi playing victim
pixabay.com
Ilustrasi playing victim

2. Memberikan batas

Terkadang memang sulit untuk membantu atau mendukung seseorang dengan perlaku victim mentality. Saat seseorang sudah terlalu sering menuduh orang lain, maka pilihan untuk memberikan batasan bisa menjadi hal yang tepat.

Membiarkan orang tersebut memikul tanggung jawab sendiri bisa menjadi cara bijak, agar yang bersangkutan menyadari bahwa hal yang dilakukannya bisa merugikan orang lain. Anda tetap bisa peduli dengannya, namun memberikan batas dalam bergaul dengannya juga terkadang diperlukan.

3. Memberikan bantuan

Cara mengatasi playing victim lainnya yaitu bisa dengan mencoba menawarkan bantuan. Beberapa langkah yang bisa diambil yaitu sebagai berikut:

  • Mengakui kepercayaannya bahwa ia tidak dapat berbuat sesuatu terhadap situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya.
  • Bertanya apa yang akan dilakukannya apabila mempunyai kekuatan untuk melakukan sesuatu.
  • Berdiskusi dnegan orang tersebut untuk membantunya mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Mencari tahu alasannya

Hal lain yang bisa Anda lakukan terhadap seseorang yang berperilaku victim mentality yaitu mencari tahu alasan ia melakukan hal tersebut. Dengan memahami alasannya, Anda bisa mengerti kondisinya dan dapat membantu dengan tepat.

Bisa saja seseorang melakukan tindakan tersebut karena kurang percaya diri, rendah diri, hingga depresi. Jika sudah mengetahui alasannya, berikanlah dukungan dan bantuan agar orang tersebut bisa menghilangkan kebiasaan buruknya itu.

Mengenal Victim Blaming

Selain playing victim, ada juga istilah serupa yang dikenal dengan sebutan victim blaming. Apa itu victim blaming dan apa perbedaanya dengan playing victim?

Mengutip dari klikdokter.com, playing victim diartikan sebagai perilaku seseorang yang selalu berperan sebagai korban. Kondisi tersebut biasanya dilakukan karena pihak tersebut merasa takut dan tidak berani menghadapi atau mengakui kesalahannya.

Sedangkan victim blaming adalah respon dari seseorang yang condong menyalahkan korban atas hal yang terjadi. Orang tersebut tidak menyalahkan pelaku, bahkan seringkali membenarkan tindakan pelaku. Dengan kata lain, victim blaming bisanya dilakukan oleh pihak ketiga di luar korban dan pelaku.

Victim blaming biasanya ditemukan pada kasus kekerasan seksual. Biasanya banyak pihak yang menyoroti korban dan menyalahkan korban atas kejadian tersebut. Namun seringkali orang lupa untuk mengusut kesalahan pelaku.

Kasus victim blaming bisa terjadi karena ketidaktahuan atau rasa tidak peduli terhadap orang lain. Sehingga respon yang diberikan menjadi kurang tepat. Akibatnya, korban yang mengalami peristiwa tersebut merasa dirinya semakin terancam akibat respon publik yang menyudutkannya.

Untuk menghindari perilakui victim blaming, berikut beberapa tindakan pencegahan yang bisa kita lakukan:

  1. Meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang victim blaming.
  2. Fokus terhadap hal penting ketika mendengar atau menghadapi peristiwa kurang menyenangkan.
  3. Memastikan korban dalam keadaan yang lebih aman dan nyaman.
  4. Hargai dan berikan waktu lebih untuk korban berbicara. Sebab menceritakan hal yang tidak menyenangkan bukanlah tindakan yang mudah.
  5. Hindari mengaitkan peristiwa atau perasaan kroban dengan emosi pribadi.
  6. Pastikan hak korban terpenuhi.
  7. Berhenti memarginalisasikan korban.
  8. Bersikap baik terhadap peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...