Monolog Adalah Sandiwara dengan Pelaku Tunggal, Ini Penjelasannya

Image title
26 Januari 2022, 14:20
Monolog Adalah Sandiwara dengan Pelaku Tunggal, Ini Penjelasannya
Pexels.com/Cottonbro
Ilustrasi pentas drama.

Monolog Fictional Cracter-Driven

Monolog ini memberikan kebebasan kepada narator untuk bercerita berdasarkan daya imajinasinya. Di sini, narator bisa menonjolkan lebih dari satu karakter.

Monolog Realitas

Monolog ini berbasis realita. Narator mengacu pada pengalaman cerita nyata yang pernah digunakan. Monolog ini tidak cuma disampaikan secara lisan, tapi bisa melalui jepretan foto, teks, video dan sebagainya.

Teknik Monolog

Untuk dapat membawakan monolog dengan baik, ada beberapa teknik yang dapat diterapkan, yaitu:

  • Menggunakan kompilasi dari teks dan ekspresi yang berkesuaian. Jika belum terbiasa bermonolog, bisa dilakukan dengan menghafalkan teks, kemudian memeragakannya dengan suara dan mimik tertentu yang mencerminkan perasaan monolog tersebut.
  • Fokus pada pesan yang disampaikan. Untuk menyampaikan pesan dengan baik kepada audiens bisa menggunakan alat peraga yang berhubungan dengan monolog.

Contoh Monolog

Aku Si Kosong

Karya: Chairil Anwar

Hahahahaha...

Enak jadi kalian..

Kalian itu bebas, kalian bisa melakukan apa saja yang kalian mau. Sedangkan, aku hanya si kosong. Aku anak yatim piatu/aku tidak memiliki siapa pun di dunia ini.

Hidupku terasa suram. Tak ada satupun orang yang mau menemani diriku. Dulu, iya itu dulu. Dulu aku memiliki keluarga yang sangat sayang padaku.

Tetapi, tetapi karena keegoisan yang aku miliki semuanya jadi hancur. Orangtuaku menderita. Sampai ia meninggalkan diriku.. Ayah, ibu, maafkan aku! Maafkan aku yang telah durhaka padamu. Maafkan akuuuuu..

Maafkan akuuuu. Aku menyesal. Aku menyesal Tuhan. Tolong Tuhan. Tolong kembalikan duniaku seperti dulu. Aku rindu. Aku rindu sosok yang memperhatikan diriku. Aku rindu. Aku sangat rindu Tuhaaaaaannn.

Semua terlihat gelap. Semua gelap, aku tak tahu harus berbuat apa. Aku bingung. Aku bingung harus ke mana. Ayah, ibu, tolong akuuu. Maafkan aku. Aku sangat menyesal. Maafkan aku, maafkan aku, aku selalu berpikir buat apa aku hidup di dunia ini, buat apa, kalau tak ada satupun orang yang sayang padaku. Buat apaaaaaa.

Lebih baik aku ikuti saja orangtuaku agar aku bisa berkumpul. Aku bisa berkumpul dengannya. Tuhan maafkan aku, maafkan jika cara ini, cara ini salah. Maafkan aku aaaaahhhh.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...