Ngobrol Seru Soal Konten Kreatif di Festival Cinta

Image title
Oleh Tim Redaksi
22 Februari 2022, 17:15
Ngobrol Seru Soal Konten Kreatif di Festival Cinta
Katadata | Ajeng Nindias

Dalam menyusun skenario, dia menggunakan logika penulisan pemrograman. Dari sanalah Bagus mengetahui bahwa istilah-istilah teknologi informasi ternyata juga dipakai di dunia film.

“Bahasa pemrograman yang pertama kali perlu dipikirkan adalah kita mau bikin film apa. Itu akhirnya menentukan pembuatan film naratif, non-naratif, atau ekperimental,” kata Bagus. Lalu, dia melanjutkan, perlu merumuskan niat. Setelah itu ada proses belajar atau riset. “Ketiganya bisa dibolak-balik, terserah. Yang penting ada. Setelah terpenuhi maka bisa menulis naskah.”

Bagus menyebutkan naskah mensyaratkan struktur tiga babak yang terdiri dari pengenalan tokoh, konflik, dan resolusi. Tema atau premis perlu terlebih dahulu ditentukan agar penulis dapat menciptakan tokoh serta cerita dan pembabakan cerita juga konflik di tiap babak.

Setelah proses penulisan selesai dan naskah disepakati -oleh produser, sutradara, juga penulis skenario- selanjutnya proses syuting dilakukan. Terakhir, ada aktivitas distribusi yang dapat dilakukan lewat jalur apapun termasuk kanal yang memungkinkan filmmaker mengunggah karyanya sendiri.

Bagus pun menekankan perlunya pembuat konten kreatif untuk membaca dan memperbanyak menulis serta menonton. Dalam penulisan perlu memperhatikan unsur 5W 1H 1E. 5W 1 H itu seperti di jurnalistik sedangkan E itu empati.

“Jadi kita punya kesadaran bagimana kalau di sisi orang yang ditulis. Perlu juga bertanya sudah pernah ada belum cerita atau film seperti ini. Dengan banyak menonton maka database adegan juga dialog itu sudah terekam. Itu Anda tinggal melakukan ATM alias Amati Tiru Modifikasi,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...