Manfaat Berjemur untuk Ibu Hamil Beserta Risikonya
3. Menggunakan Tabir Surya
Kulit bisa menjadi lebih sensitif selama masa kehamilan, untuk itu gunakan tabir surya (sunscreen) ketika berjemur. Oleskan sunscreen setidaknya 15 menit sebelum berjemur pada bagian kulit yang akan terpapar sinar matahari.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan kacamata hitam atau topi selama berjemur untuk mengurangi paparan langsung sinar matahari. Untuk meminimalisasi paparan sinar matahari, Anda bisa mengenakan pakaian yang longgar dan ringan ketika berjemur.
4. Indeks UV
Mengutip Klik Dokter, indeks UV menunjukan kadar UV sinar matahari. Indeks UV 1 hingga 2 dianggap paling tidak berbahaya. Apabila indeks UV berada antara 3-7, carilah tempat teduh, gunakan sunscreen dan baju lengan panjang saat berjemur. Jika indeks UV di atas 7 sebaiknya hindari berjemur.
Risiko Berjemur Saat Hamil
Berjemur dapat menyebabkan kulit terbakar hingga kanker kulit, tak terkecuali bagi ibu hamil. Namun, berjemur ketika hamil menambah dimensi risiko baru yang perlu diperhatikan.
Selama kehamilan, kulit sangat sensitif dan perubahan hormonal menyebabkan peningkatan produksi melanin, yang bertanggung jawab atas pigmentasi gelap pada kulit yang terpapar sinar matahari. Oleh karena itu, wanita hamil lebih rentan terhadap chloasma, atau topeng kehamilan, yaitu bintik hitam di wajah atau di seluruh tubuh.
Oleh karena itu penting untuk melindungi kulit dengan krim matahari dengan faktor perlindungan tinggi (lebih baik jika 50) dan tidak mengekspos diri Anda ke matahari pada jam-jam terpanas di hari itu.
Mengutip Verywell Family, berikut risiko berjemur di bawah sinar matahari bagi ibu hamil:
1. Risiko Kanker
Paparan sinar matahari, terutama jika mengakibatkan kulit terbakar, dapat meningkatkan risiko kanker kulit (melanoma).
2. Suhu Tubuh Meningkat
Paparan sinar matahari dapat meningkatkan suhu inti tubuh. Saat hamil, Anda bisa lebih mudah mengalami dehidrasi, yang dapat menyebabkan gejala persalinan prematur. Saat suhu tubuh ibu naik, begitu juga suhu janin. Jika suhu naik cukup tinggi atau cukup lama, suhu tubuh yang meningkat dapat menyebabkan kerusakan otak janin.
3. Perubahan Kulit
Selama kehamilan, estrogen dalam tubuh Anda dapat meningkatkan risiko chloasma (topeng kehamilan) saat Anda terpapar sinar matahari dan radiasi ultraviolet (UV). Bintik-bintik gelap (yang biasanya muncul di dahi dan di hidung) mungkin hilang atau tidak setelah kehamilan