Cara Menulis Pengalaman Kerja di CV Agar Terlihat Profesional

Ghina Aulia
12 September 2022, 12:23
cara menulis pengalaman kerja di CV
pexels/cottonbro
Ilustrasi, rekruter berdiskusi mengenai CV pelamar kerja.

Berikut ini, adalah tips untuk menuliskan pengalaman kerja, sebagai bagian dari cara menulis pengalaman kerja di CV secara keseluruhan.

1. Tulis Pengalaman dengan Jujur

Ketika menulis riwayat pengalaman kerja di CV, hendaknya pelamar harus jujur mendeskripsikan. Memang, terkadang pihak pewawancara tidak akan menanyakan secara detil pengalaman kerja.

Namun, cenderung menanyakan kontribusi apa yang telah diberikan dan apa saja yang dipelajari seseorang dari pengalaman tersebut.

Meski demikian, seorang pelamar kerja harus tetap harus jujur menuliskan pengalaman kerja seperti apa yang telah dilewati. Sebab, tidak menutup kemungkinan seorang rekruter akan melakukan cross check.

2. Memberi Skala pada Kemampuan yang Dimiliki

Setiap orang tentu memiliki kemampuan yang ingin dituliskan, yang dapat membantu diterima di posisi yang diinginkan. Namun, seringkali banyak orang tidak memberikan informasi mengenai seberapa jauh ia mampu melakukannya.

Oleh karena itu, selalu berikan skala atas setiap kemampuan yang dimiliki. Misalnya, terkait penguasaan bahasa Inggris, seorang pelamar kerja dapat menuliskan penjelasan seberapa jauh penguasaan akan bahasa ini.

Seseorang dapat juga menambahkan kata-kata elementary proficiency, limited working proficiency, full professional proficiency, atau native or billingual proficiency, pada kemampuan berbahasa Inggris.

3. Perhatikan Detail

Detail adalah hal terpenting saat menuliskan pengalaman kerja di CV. Penjelasan terperinci mengenai pengalaman kerja akan sangat membantu pihak pewawancara untuk memahami pengalaman kerja yang dituliskan.

4. Usahakan Menulis dengan Bullet Point

Salah satu kesalahan fatal dalam menceritakan kontribusi di sebuah CV, adalah menuliskannya dalam bentuk paragraf.

Membaca pengalaman kerja dalam bentuk paragraf akan menjadi sangat melelahkan bagi pihak perekrut. Selain terlalu panjang, rekruter dapat kehilangan fokus dengan apa yang sebenarnya ingin diceritakan pelamar kerja.

Akan menjadi sia-sia jika seseorang sudah merangkai sebuah paragraf dengan baik, namun berujung tidak dibaca. Oleh karena itu, usahakan menuliskan pengalaman kerja dalam bentuk bullet points.

Dengan bullet points, seseorang juga akan merasa lebih mudah untuk menambahkan, mengubah, dan membaca pengalaman kerja tersebut.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...