Review Buku How To Respect Myself Karya Yoon Hong Gyun
1. Merasa Menjadi Orang yang Bermanfaat
Pada bab ini, dibahas bagaimana nilai-nilai dalam mengetuk harga idir dapat muncul bila individu tersebut merasa bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang sekitarnya. Sayangnya, masyarakat masih menganggap jika orang yang bermanfaat adalah mereka yang telah memiliki pekerjaan yang mapan.
Hal tersebut tidak benar. Seseorang masih bisa menjadi individu bermanfaat melalui kebaikan kecil. tersenyum adalah salah satu kebaikan kecil yang bisa dilakukan oleh individu.
2. Kontrol Diri
Pada bab ini, penulis menjelaskan bahwa individu yang memiliki kontrol diri yang baik adalah individu yang bisa melakukan atau mengambil keputusan atas apa yang mereka inginkan dengan kemauan diri mereka sendiri. .Mereka adalah kelompok orang yang telah mampu memahami dan menghargai diri mereka sendiri dengan baik.
3. Perasaan Aman
Pada bab ini, dijelaskan bahwa harga diri dari seseorang dapat muncul bila ia telah merasa aman atau tidak memiliki kekhawatiran mengenai diri mereka. Mereka percaya akan kemampuan dirinya serta merasa bahwa dirinya berharga sehingga ia tidak lagi merasa insecure terhadap dirinya sendiri.
Kutipan Buku "How to Respect Myself" Karya Yoon Hong Gyun
Buku How to Respect Myself adalah buku self-development yang sarat dengan kutipan penuh motivasi dan tentunya relate dengan kehidupan sehari-hari.
Ada banyak pembelajaran dan value yang pembaca bisa petik dan praktekkan untuk bisa lebih menghargai diri sendiri.Berikut beberapa kutipan dari buku How To respect Myself.
"Kita tidak bisa menjadi pribadi yang selalu dicintai oleh semua orang. Masalah akan selalu datang dalam kehidupan kita. Kita akan mengalami penolakan. Kita akan mengecewakan. Hati kita tak selamanya diliputi oleh kebaikan. Setiap orang memiliki masalah internal. Ada ambisi, nafsu, kecemburuan, dan rasa iri yang tersembunyi. Ada rasa kurang percaya diri dan hasrat untuk bergantung." (Halaman. 65)
"Untuk dapat mengontrol emosi, kita harus tahu cara menghadapinya. Emosi bagaikan ombak yang membentang di depan kita. Kita harus bersiap-siap untuk menaikinya agar tidak terseret di dalamnya. Orang yang terlalu lama hanyut di dalam ombak akan mudah takut hanya dengan melihatnya saja. Agar bisa menaikinya, kita harus mulai dengan berlatih membuka mata." (Halaman 164)
