10 Gejala Gagal Ginjal pada Anak yang Harus Diwaspadai Orang Tua
Penyakit ginjal tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga dapat dialami anak-anak, seperti yang tengah menjadi perbincangan saat ini. Gagal ginjal sendiri merupakan kondisi ketika ginjal mengalami kerusakan atau penurunan fungsi.
Mengutip dari situs resmi University of Rochester Medical Center, penyakit ginjal adalah kerusakan ginjal yang menurunkan fungsi organ tersebut. Kondisi ini dapat terjadi dalam jangka pendek sampai permanen.
Gejala Gagal Ginjal pada Anak
Dilansir dari laman hellosehat.com, ada beberapa keluhan atau gejala gagal ginjal pada anak yang harus diwaspadai orang tua. Berikut beberapa gejala gagal ginjal pada anak yang perlu diwaspadai
1. Muntah-muntah dan Tidak Nafsu Makan
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak yang fungsi ginjalnya menurun drastis, umumnya mengalami gejala seperti mual, muntah-muntah parah, dan tidak nafsu makan. Kondisi ini dipengaruhi peningkatan kadar ureum di dalam darah.
2. Pucat
Penderita gagal ginjal pada anak biasanya juga terlihat pucat. Hal itu disebabkan rusaknya ginjal menurunkan produksi sel darah merah secara signifikan. Akibatnya, anak mengalami anemia berat.
3. Badan Lemas dan Kelelahan
Orangtua juga perlu waspada jika anak sering lemas dan badannya sering kelelahan, padahal aktivitas fisik minim dan sudah cukup istirahat. Penderita gagal ginjal bisa merasa kelelahan karena penumpukan ureum di dalam darah.
4. Urin Tidak Keluar atau Kencing Berlebihan
Dilansir dari Children’s Hospital of Philadelphia, urine tidak keluar atau kencing berlebihan juga bisa jadi salah satu gejala gagal ginjal pada anak yang sifatnya akut dan kronis. Di beberapa kasus, urine ini berwarna merah.
5. Beberapa Bagian Tubuh Bengkak
Ketika ginjal tidak bisa berfungsi optimal, cairan bakal menumpuk di beberapa bagian tubuh. Pembengkakan ini bisa terlihat di wajah dan bagian tubuh lainnya.
6. Muncul Benjolan di Perut
Tanda gagal ginjal pada anak lainnya, yakni muncul massa atau benjolan di perut atau kandung kemih. Benjolan ini bisa terasa ketika diraba.
7. Kulit Kering dan Gatal
Ginjal tidak hanya berperan dalam menyaring dan mengeluarkan limbah dari tubuh, tetapi juga menyeimbangkan mineral di dalam darah serta menjaga kesehatan tulang. Ketika fungsi ginjal terganggu, organ ini akan berhenti menyimbangkan mineral dalam darah.
Kondisi ini membuat tubuh kelebihan mineral sehingga menyebabkan kulit menjadi kering dan gatal. Itu sebabnya, saat anak mengalami keluhan berupa kulit kering dan gatal, disertai keluhan gejala gagal ginjal stadium awal lainnya, lakukan pemeriksakan ke dokter untuk memastikan penyebab, agar mendapatkan penanganan yang sesuai.
8. Sulit Tidur
Proses penyaringan kotoran di ginjal yang tidak optimal akan menyebabkan terjadinya penumpukan racun di dalam darah. Kondisi ini akhirnya akan menimbulkan gejala gagal ginjal stadium awal berupa kesulitan untuk tidur.
Selain itu, gagal ginjal stadium awal juga bisa meningkatkan risiko penderitanya mengalami sleep apnea serta obesitas.
9. Tumbuh Kembang Terganggu
Penyakit gagal ginjal pada anak juga bisa menyebabkan tumbuh kembang si kecik terganggu. Anak bisa mengalami keterlambatan mencapai tonggak tumbuh kembangnya, sampai telat pubertas.
Hal itu dipengaruhi menurunnya nafsu makan anak selama ginjal tidak berfungsi.
10. Infeksi Saluran Kencing Berulang
Ciri-ciri gagal ginjal pada anak lainnya yakni infeksi saluran kencing berulang. Kondisi ini terjadi lantaran sistem saluran kencing sampai ginjal bermasalah.
Jenis Penyakit Ginjal dan Cara Mendeteksinya pada Anak
Secara umum, penyakit ginjal terdiri dari dua, yakni ginjal akut dan ginjal kronis.
1. Penyakit Ginjal Akut
Jenis penyakit ginjal yang satu ini menyerang secara tiba-tiba. Pada beberapa kasus, penyakit ginjal akut bisa lebih cepat pulih dan ginjalnya berfungsi normal kembali. Namun, tidak menutup kemungkinan kondisinya bisa menjadi lebih serius dan berlangsung cukup lama.
2. Penyakit Ginjal Kronik
Sementara itu penyakit ginjal kronik adalah kondisi kerusakan ginjal yang berlangsung secara perlahan, biasanya lebih dari 3 bulan. Kondisi ini kemungkinan besar bisa berubah menjadi gagal ginjal permanen.
Untuk mendiagnosis anak memiliki masalah pada ginjal, ada tiga tahap pemeriksaan yang perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut.
- Laboratorium (tes darah, urine, kreatinin, elektrolit, profil lipid).
- Pencitraan (USG, CT-Scan MRI).
- Lainnya (biopsi ginjal).
Sulit membedakan kondisi gangguan ginjal kronik atau akut pada anak saat ia datang ke rumah sakit. Namun, hasil USG bisa menunjukan tanda-tandanya.
Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada penyakit ginjal akut, USG menunjukkan sedikit pembesaran pada ginjal anak. Selain itu, dari hasil pemeriksaan darah anak juga ditemukan anemia hemolitik dan kadar trombosit menurun.
Sementara pada penyakit ginjal kronik (PGK), ditemukan riwayat penyakit ginjal pada keluarga, gambar USG menunjukkan ginjal mengecil, asimetris, dan bisa terdapat kista.
Pencegahan Penyakit Ginjal Pada Anak
Untuk menghindarkan anak dari risiko penyakit ginjal, orangtua perlu melakukan langkah-langkah pencegahan pada faktor penyebabnya. Berikut cara agar terhindar dari berbagai penyakit ginjal:
- Cukupi kebutuhan cairan anak.
- Cegah dehidrasi pada anak, terutama saat sedang diare atau muntah-muntah.
- Kurangi paparan terhadap infeksi, termasuk saat kehamilan.
- Konsultasi seputar masalah genetik untuk mencegah penyakit ginjal yang diturunkan.
- Deteksi dini hipertensi dan diabetes pada anak.
- Bila anak sudah terkena penyakit ginjal, lakukan pengobatan dan kontrol secara teratur. Dokter juga melakukan penanganan pada hipertensi, anemia, dan proteinuria.