Berita Gagal Ginjal Misterius Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia menemukan adanya pasien gangguan ginjal akut yang sebelumnya tidak meminum obat.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito akan menindaklanjuti secara pidana kepada perusahaan farmasi atau produsen obat terkait penggunaan zat yang dianggap berbahaya.

Temuan zat berbahaya dalam obat sirop anak, membuat masyarakat dilanda kecemasan saat membeli obat. Sementara penjual obat dan apotek mengalami penurunan omzet dalam penjualan.

Gabungan pengusaha farmasi meminta anggotanya melakukan uji mandiri untuk mencegah adanya cemaran EG dan DEG pada obat sirop.

Fomepizole disebut-sebut dapat menjadi obat gagal ginjal misterius pada anak. Obat itu dinilai mencegah tingkat keparahan gangguan ginjal akut, meski pada dasarnya bukan obat untuk ginjal.

Apotek dan toko obat juga dapat menjual kembali obat sirop yang dinyatakan aman oleh BPOM.

Gagal ginjal adalah kondisi ketika ginjal mengalami kerusakan, atau penurunan fungsi. Berikut beberapa gejala gagal ginjal pada anak, yang harus diwaspadai orang tua.

BPOM merilis hasil pengujian 23 obat sirop yang bebas dari empat zat pelarut yang diduga menyebabkan gagal ginjal akut misterius pada anak.

Hingga 21 Oktober 2022, terdapat 4922 link yang teridentifikasi melakukan penjualan obat sirop yang dinyatakan tidak aman dan telah diturunkan.

BPOM telah melakukan penelusuran data registrasi terhadap seluruh produk obat sirop dan drops di Indonesia.

Indonesia mendapatkan 10 vial obat Fomepizole dari Singapura dan 16 dari Australia yang akan diberikan pada pasien gagguan ginjal akut.

Senyawa kimia ini diduga menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut pada anak-anak. Etilen glikol berbahaya jika dikonsumsi karena akan menyerang sistem saraf pusat, jantung, dan ginjal.

Obat diimpor dari Singapura dan Australia sebanyak 200.000 vial dengan harga Rp 16 juta per vial. Satu vial dapat mengobati satu pasien gangguan ginjal akut.

Seluruh pasien gagal ginjal akut yang dirawat di RSCM ditanggung BPJS Kesehatan.

Sejumlah produsen obat sirop telah mengklaim bahwa produknya bebas dari kandungan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol.