Awasi Kapal Selam Asing, Pemerintah Pasang Instalasi Sonar Bawah Laut

Ameidyo Daud Nasution
31 Juli 2017, 22:08
Joko Widodo
Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo selaku Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyaksikan latihan Armada Jaya XXXIV Tahun 2016 dari geladak isyarat kapal perang KRI Banjarmasin-592 yang berlayar di Laut Jawa.

ALKI I dan ALKI II memang menjadi perlintasan yang paling ramai. Selama ini, patroli kapal perang TNI AL beberapa kali mendeteksi kapal selam negara asing melintas di bawah laut pada beberapa titik ALKI. Masalahnya, kapal perang tidak dapat berpatroli terus menerus karena secara berkala harus kembali ke pangkalan.

Makanya, pemerintah menghendaki memasang instalasi sonar bawah laut di titik-titik ALKI. Dengan alat ini, pemantauan terhadap kapal permukaan maupun kapal selam yang melintas dapat dilakukan secara terus menerus selama 24 jam tanpa perlu mengirim kapal perang ke lokasi.

Aan juga mengatakan instalasi tersebut akan mengandalkan teknologi buatan Indonesia sendiri. Namun sayangnya dia tidak mengungkapkan insitusi atau perusahaa mana yang akan membuat sistem 'deep ear' ini. "Teknologi dalam negeri yang digunakan pokoknya luar biasa," katanya.

Untuk meningkatkan kemampuan operasi anti kapal selam, tahun lalu, TNI AL memesan 11 helikopter antikapal selam untuk membangun kembali Skuadron 100 pemburu kapal selam yang disegani dunia pada tahun 1960-an. Kesebelas helikopter AKS tersebut diproduksi bertahap di Perancis oleh Airbus Helicopters bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan beberapa pekan lalu juga meminta PT PAL (Persero) agar dapat memasok seluruh kebutuhan armada TNI Angkatan Laut pada 2018. Target ini diharapkan meningkatkan kinerja perusahaan, yang saat ini hanya memproduksi 10-15 persen dari kapasitas pabrik. "Kami mau tahun depan sudah maksimum ya (kapasitas produksinya)," ujar Luhut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...