Positif Corona RI Tambah 105 Kasus Jadi 790 Orang, Meninggal 58 Orang
Jumlah kasus positif virus corona kian meningkat, dengan tambahan 105 kasus pada Rabu (25/3). Sementara pasien yang dinyatakan sembuh hanya bertambah satu orang.
Melalui video conference, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memaparkan koreksi jumlah total kasus positif yang diumumkan Selasa (24/3), yakni bukan 686 kasus, melainkan 685 kasus. Sehingga total yang terinfeksi positif virus corona di Indonesia mencapai 790 kasus.
"Koreksi data 686 pasien positif kemarin, menjadi 685 kasus, ditambah hari ini ada 105, sehingga totalnya 790 kasus," ujar Yurianto, Rabu (25/3).
Dari total kasus positif virus corona, jumlah pasien yang meninggal bertambah tiga orang. Sehingga, total pasien positif vorus corona yang wafat mencapai 58 orang.
Sementara, dengan tambahan kasus sembuh satu orang, secara kumulatif total pasien yang dinyatakan sembuh virus corona sebanyak 31 orang.
Provinsi DKI Jakarta masih menjadi wilayah yang terbanyak kasus positif virus corona, dengan tambahan 39 kasus. Jumlah kasus positif virus corona di Jakarta per Rabu (25/3) mencapai 463 kasus. Sebelumnya, pada Selasa (24/3), jumlah kasus positif virus corona di Jakarta tercatat 424 kasus.
(Baca: Baru Sehari Beroperasi, RS Wisma Atlet Rawat 71 Pasien Positif Corona)
Wilayah kedua terbanyak kasus positif virus corona adalah, Jawa Barat, dengan tambahan tiga kasus baru positif virus corona. Sehingga, total kasus positif virus corona yang terjadi di Jawa Barat mencapai 73 kasus.
Diikuti oleh Banten dan Jawa Timur, dengan jumlah kumulatif kasus positif virus corona hingga Rabu (25/3) masing-masing 67 dan 51 kasus.
Sementara, tambahan kasus positif virus corona yang meninggal dunia tercatat terjadi di Daerah Istimewa (D.I) Yogyakarta, Jawa Tengah dan Sumatera Selatan, masing-masing satu kasus.
Selanjutnya, Yurianto menghimbau, agar masyarakat berfikir untuk selalu hidup sehat, dengan tindakan utama adalah menjaga jarak (sosial distancing). Tindakan social distancing ini tidak hanya dilakukan di luar rumah, melainkan juga ketika di dalam rumah.
Selain itu, Yurianto mengingatkan, agar masyarakat selalu menjaga kebersihan diri, mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Penggunaan sabun ia katakan lebih bagus ketimbang membersihkan tangan dengan hand sanitizer.
(Baca: Ada 424 Orang Terinfeksi Virus Corona di Jakarta, Terbanyak di RI)
Untuk penanganan pandemi virus corona ini, pemerintah sebelumnya sudah melakukan beberapa tindakan, salah satunya melakukan uji cepat atau rapid test.
Rapid test dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk pengujian imunoglobulin. Pemeriksaan ini disebut lebih cepat dibanding test swab yang selama ini digunakan.
Yurianto mengatakan, lewat pemeriksaan rapid test, jika virus masuk maka tubuh otomatis membentuk antibodi. Ia mengatakan, inilah yang di deteksi oleh alat rapid test. Jika positif, berarti pernah terinfeksi atau sedang terinfeksi virus corona.
Meski demikian, menurut Yurianto, hasil negatif belum tentu menunjukan orang tersebut bebas dari infeksi virus corona. Sehingga, pembatasan jarak serta isolasi diri masih perlu dilakukan.
Selain itu, pemerintah pun telah menambah tempat penanganan pasien virus corona, yakni rumah sakit (RS) Wisma Atlet. RS ini sebelumnya merupakan tempat menginap untuk para atlet Asian Games, namun karena kondisi pandemi virus corona, dialihfungsikan menjadi RS.
(Baca: Klorokuin Disebut Bisa Obati Corona, Ini Penjelasannya)