Biro Umrah Merugi, Pemerintah akan Lobi Arab Saudi Minta Keringanan

Rizky Alika
29 Februari 2020, 19:49
Sejumlah calon jamaah umrah yang batal berangkat ke Jeddah lewat Malaysia berjalan menuju halaman parkir kendaraan di Pelabuhan Internasional PT Pelindo I Dumai di Dumai, Riau, Jumat (28/2/2020).
ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Sejumlah calon jamaah umrah yang batal berangkat ke Jeddah lewat Malaysia berjalan menuju halaman parkir kendaraan di Pelabuhan Internasional PT Pelindo I Dumai di Dumai, Riau, Jumat (28/2/2020).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah Indonesia akan melobi pemerintah Arab Saudi untuk memberikan keringanan hotel agar tak dibebankan kepada biro perjalanan umrah. Ia mengatakan, lobi tersebut akan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi kepada Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

"Ada lagi persiapan di Arab Saudi untuk makanan dan hotel. Bu Menlu akan bahas dengan Menteri Arab Saudi agar tak dibebankan kepada travel," kata dia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (29/2).

Sedangkan dari sisi penerbangan, ia mengatakan maskapai kemungkinan akan menanggung kerugian biro perjalanan akibat dibatalkannya penerbangan ke Negeri Minyak tersebut.

(Baca: Lobi Arab Saudi, Menlu Harap WNI yang Terlanjur Mendarat Bisa Umrah)

Sebagaimana diketahui, perusahaan perjalanan telah merugi baik dari segi tiket penerbangan yang telah dipesan, serta perotelan dan makanan yang telah dibayarkan uang mukanya.

Sebelumnya, perusahaan penyelenggara haji dan umrah menyatakan akan mengalami rugi Rp 2,5 triliun dalam satu bulan, akibat kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menyetop izin umrah sementara dari Indonesia. Angka ini dihitung dari potensi penjualan jasa haji dan umrah per bulan.

"Potensi penerimaan dan penjualan dalam satu bulan capai Rp 2-2,5 triliun," kata Ketua Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah Joko Asmoro, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (29/2). Perhitungannya, biaya umroh untuk satu orang minimum senilai Rp 20 juta. Adapun, rata-rata jumlah jemaah dari Indonesia mencapai 100-150 ribu per bulan.

(Baca: Perusahaan Penyelenggara Umrah Berpotensi Rugi Rp 2,5 T per Bulan)

Kerugian tersebut dinilai bisa berdampak pada tenaga kerja pada perusahaan penyelenggara perjalanan tersebut. Namun, ia mengatakan para biro perjalanan sudah memahami kondisi tersebut.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arab Saudi melalui akun twitter-nya menyatakan kebijakan Pemerintah Arab Saudi ini merupakan upaya untuk mencegah masuk dan menyebarnya wabah virus Covid-19 di negara kerajaan tersebut.

“Kedatangan ke Kerajaan (Arab Saudi) untuk tujuan umrah dan/atau mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah sementara ditangguhkan,” tulis Kemenlu Arab Saudi melalui akun Twitter resmi berbahasa inggrisnya, @KSAmofaEN, dikutip Kamis (27/2).

Namun, penangguhan tersebut hanya diberlakukan terhadap negara yang penyebaran virus corona berada pada level berbahaya, berdasarkan kriteria yang ditentukan otoritas kesehatan Kerajaan.

(Baca: Foto: Mala Virus Corona, Jemaah Umrah Terlunta-lunta di Bandara)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...