Direksi TVRI Bela Helmy Yahya: Dewas Tahu Soal Pembelian Liga Inggris

Dimas Jarot Bayu
27 Januari 2020, 19:01
tvri, helmy yahya, hak siar liga primer inggris
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Plt Direktur Utama LPP TVRI Supriyono (kanan) didampingi Direktur Program dan Berita Apni Jaya Putra (kiri), mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) jajaran Dewan Direksi TVRI dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/1/2020).

Apni pun menjelaskan bahwa hak siar penayangan Liga Primer Inggris memiliki perjanjian selama tiga tahun. Meski demikian, perjanjian tersebut tidak dilakukan secara tahun jamak (multiyears).

(Baca: Dewan Direksi TVRI Bela Helmy Yahya, Sebut Pemecatan Janggal)

Menurut Apni, pembayaran dilakukan dengan kontrak setiap tahun seharga US$ 3 juta untuk satu musimnya. Sedangkan Mola TV akan membeli iklan Liga Primer Inggris di TVRI senilai US$ 1 juta.

TVRI sendiri masih memiliki potensi penjualan iklan pada program turunan Liga Primer Inggris lainnya. "Menjadi televisi yang menayangkan Liga Inggris memberikan kepercayaan luar biasa pengiklan kepada TVRI," kata Apni.

Pembelian hak siar Liga Primer Inggris oleh Helmy sebelumnya dipersoalkan oleh Dewan Pengawas (Dewas) TVRI. Menurut Dewas, pembelian hak siar Liga Primer Inggris berpotensi menimbulkan gagar bayar alias utang.

Bahkan, Dewas beranggapan bahwa potensi gagal bayar tersebut mirip dengan masalah keuangan yang menjerat PT Asuransi Jiwasraya. Tak hanya itu, Dewas beranggapan bahwa penayangan Liga Primer Inggris tidak sesuai dengan jati diri bangsa.

Pasalnya, Dewas menilai TVRI harusnya memberikan tayangan-tayangan edukatif yang memiliki nilai-nilai ke-Indonesia-an. "Tupoksi TVRI sesuai visi misi TVRI adalah televisi publik. Kami bukan swasta. Jadi yang paling utama adalah edukasi, jati diri media pemersatu bangsa," ujar Ketua Dewas TVRI Arief Hidayat Thamrin.

(Baca: Buntut Pemecatan Helmy Yahya, Kominfo Diminta Bantu Atasi Kisruh TVRI )

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...